Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Teori Bundel (4)

7 Juni 2023   22:42 Diperbarui: 7 Juni 2023   22:49 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Apa Itu Teori Bundel (4)

Filsafat agama Hume   penting. Dia memperoleh agama dari kepedulian terhadap kehidupan, dari harapan, ketakutan dan teror, dan antropomorfisme, yang pertama mengarah ke politeisme, kemudian ke monoteisme. Manusia memiliki kecenderungan untuk percaya pada kekuatan cerdas yang tak terlihat. Hume dengan tajam mengkritik kepercayaan pada keajaiban, menunjukkan setiap keajaiban adalah pelanggaran hukum alam, bertentangan dengan pengalaman dan tidak cukup dibuktikan. Dalam urusan agama Hume tetap skeptis (terhadap deisme). Keabadian jiwa diragukan. Ketidakpekaan kita sebelum komposisi tubuh tampaknya membuktikan alasan alami seperti keadaan setelah pembubaran.

Yang dipengaruhi langsung oleh Hume adalah Ad. Smith. Sebagian reaksi terhadap ajarannya adalah Sekolah Skotlandia. Menurut kesaksiannya sendiri, Kant dibangunkan oleh Hume dari tidur dogmatisnya, tetapi dia mencari akar pengetahuan transendental-logis alih-alih akar psikologis. Positivisme idealis Hume dikembangkan lebih lanjut oleh J. St. Mill, dan seterusnya.

Citasi:

  • Ainslie, D.C., and Annemarie Butler (eds.), 2015, The Cambridge Companion to Hume's Treatise, Cambridge: Cambridge University Press.
  • Hume, David., A Treatise of Human Nature, edited by L. A. Selby-Bigge, 2nd ed. revised by P. H. Nidditch, Oxford: Clarendon Press, 1975. [Page references above are to this edition.]
  • __An Abstract of A Treatise of Human Nature, 1740, reprinted with an Introduction by J. M. Keynes and P. Sraffa, Cambridge: Cambridge University Press, 1938. [Paragraph references above are to this edition.]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun