Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Nrimo Ing Pandum

26 April 2023   22:35 Diperbarui: 26 April 2023   22:39 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Epicurus mungkin 341 SM. Lahir di pulau Samos, tempat orang tuanya pindah sebagai warga Attic. Ayah Epicure, Neocles, mungkin seorang guru sekolah dasar, sebuah profesi yang nantinya akan dipraktikkan putranya. Epicurus pertama kali belajar filsafat dari Platonis Pamphilus, dan kemudian dari Nausiphanes di pantai Asia Kecil. Yang terakhir dia berhubungan dengan ide-ide Helenistik baru untuk pertama kalinya. Melalui dinas militernya, yang diselesaikannya antara tahun 323 dan 321 di Athena, Epicurus berkesempatan untuk mendengar beberapa pemikir besar pada masanya di pusat filosofis kekaisaran. Sedikit informasi tersedia tentang tahun-tahun antara 320 dan 310; tetapi dapat diasumsikan   Epicurus mengembangkan sistem pribadinya selama ini, yang dia ajarkan di sekolahnya sendiri dari tahun 310. Setelah beberapa perubahan lokasi dan pembentukan banyak kontak yang berharga, dia menetap pada tahun 306 di sebuah taman di Athena dengan sekolahnya, yang kemudian dia sebut hanya "taman" (Kepos). Dengan pengecualian beberapa perjalanan, dia menghabiskan tahun-tahun sisa hidupnya. Epicurus meninggal pada 270 SM. Chr pada usia 72 sakit batu ginjal. Sejalan dengan filosofinya, dia tetap tenang dan ceria dalam menghadapi kematian yang akan segera terjadi: "Pada hari yang bahagia dan sekaligus terakhir dalam hidup saya ini, saya hanya dapat memberi tahu Anda hal berikut: Masalah kencing sakit batu dan disentri saya telah mencapai puncaknya,dan saya tetap bahagia (Epicurus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun