Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Agama Hindu

4 Maret 2023   17:21 Diperbarui: 4 Maret 2023   17:25 868
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Samsara - siklus kelahiran, kematian, dan kebangkitan yang abadi. Dalam agama Hindu, konsepsi siklus waktu berlaku. Oleh karena itu, tidak ada awal atau akhir. Menurut kepercayaan Hindu, dunia, seperti semua kehidupan, diciptakan, dihancurkan, dan dibangkitkan berulang kali. Semua kehidupan adalah bagian dari siklus abadi ( samsara ) dari kelahiran, kematian dan kelahiran kembali.

Bagi seorang Hindu, tujuan utamanya adalah melepaskan diri dari samsara, siklus kelahiran kembali yang abadi. Baru setelah itu Anda diselamatkan. Tapi jalan ke sana panjang dan melewati banyak kehidupan yang penuh dengan perbuatan baik, yang disebut karma. Oleh karena itu, gagasan terpenting dalam agama Hindu adalah kepercayaan akan perpindahan jiwa dan karma .

Kepercayaan pada transmigrasi (reinkarnasi). Bagi seorang Hindu, Tuhan dan alam semesta adalah satu dan sama. Brahman (jiwa dunia) meliputi segalanya. Karena itu, Tuhan juga ada di dalam diri kita dan di semua makhluk hidup lainnya. Yang ilahi dalam diri kita disebut Atman dan dapat disamakan dengan jiwa kita.

Keyakinan akan perpindahan jiwa adalah ide sentral dalam agama Hindu. Dengan cara berpikir ini, semua makhluk hidup dianggap sebagai bagian dari proses siklus abadi yang melibatkan kelahiran, kematian, dan kelahiran kembali.

Tubuh hanyalah cangkang Atman (jiwa) yang digantikan oleh yang lain ketika mati. Oleh karena itu, Atman terus-menerus berpindah dari generasi ke generasi dan juga dapat terlahir kembali sebagai hewan.

Karma - hukum tindakan dan konsekuensi.  Hukum karma adalah hukum sebab dan akibat yang menentukan bagaimana seseorang akan dilahirkan kembali di kehidupan selanjutnya -- lebih tinggi atau lebih rendah dalam hierarki sosial. Oleh karena itu penting untuk mengumpulkan karma positif sebanyak mungkin dalam hidup dengan mengikuti aturan hidup yang telah ditentukan sebelumnya dalam masyarakat.

Sungai Gangga di India utara adalah sungai suci agama Hindu. Perairannya dianggap bersih dari dosa. Jika norma, aturan, dan hukum tidak diikuti, Anda malah mendapatkan karma negatif dan terlahir kembali lebih jauh ke bawah hierarki sosial. Sistem kasta Hindu (lihat di bawah) selalu dilegitimasi oleh ide-ide ini.

Dalam agama Hindu, seseorang berusaha untuk keluar dari samsara dengan siklus kelahiran kembalinya. Hanya dengan begitu moksha - pembebasan atau keselamatan - tercapai. Terlahir kembali adalah negatif. Untuk menghindari kelahiran kembali, semua karma harus dihapuskan. Samsara dapat diibaratkan sebagai api yang bahan bakarnya adalah karma. Kebanyakan umat Hindu mengalami hal ini terlalu abstrak dan malah berusaha mengumpulkan karma baik untuk mencapai posisi yang lebih baik dan posisi awal di kehidupan berikutnya.

Untuk mencapai keselamatan seseorang harus menyadari bahwa segala sesuatu adalah satu dan bahwa "dirinya sendiri", Atman (jiwa), telah menjadi satu dengan Brahman (jiwa dunia). Realitas sejati ada di dalam diri kita sendiri.

Yoga berarti penyatuan atau persatuan dalam bahasa Sansekerta dan sering digunakan sebagai nama ajaran yang menunjukkan jalan menuju pembebasan dan keselamatan, yaitu menyatukan Atman dengan Brahman. Jalan paling umum menuju keselamatan disajikan secara singkat di bawah ini:

Jalan cinta (Bhakti Yoga) adalah jalan di mana semua tindakan dilakukan dalam cinta kepada Tuhan dalam wujud Krishna (yang disebut avatar). Doktrin menarik emosi dan menempatkan cinta Krishna di atas segalanya (misalnya  gerakan Krishna ). Ini adalah jalan paling umum menuju keselamatan dalam agama Hindu saat ini karena jalan lain dalam banyak kasus dianggap terlalu sulit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun