Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Berbohong

22 November 2022   16:25 Diperbarui: 22 November 2022   16:39 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan maksud untuk kegunaan ( ophelas ), kami akan menggunakan penyair dan pencerita mitos yang lebih keras dan kurang menyenangkan ( austerotero ka aedestero ), yang akan meniru cara berbicara orang baik dan yang akan menceritakan kisahnya kepada kami sesuai dengan pedoman ( typois ) yang kami buat sejak awal, ketika kami mencoba mendidik para prajurit. (Teks buku Republik . III 398a)

Dari penerapannya dalam kerangka kontras antara paradigma puitis tradisional dan Platonnis, kami memisahkan perbedaan antara dua jenis kebohongan verbal: yang berbahaya atau merugikan (blaberos), yang digunakan oleh penyair tradisional, dan kuratif atau terapeutik, terkait ke puisi yang lebih keras, indah dan sehat yang dipromosikan oleh Platon ( Teks buku Republik . III 401c 4-d 3). Di sisi lain, jika calon wali, yang dididik oleh para pendiri polis melalui kebohongan yang mulia, mulai meniru, mereka juga akan secara sah diberdayakan untuk mengarang cerita palsu dan menggunakannya untuk membujuk warga demi kepentingan polis . Semua strategi argumentatif ini cenderung mensubordinasi semuuntuk tujuan terapeutik yang, dari sudut pandangnya, menghasilkan kebaikan individu dan politik, memungkinkan Platonn mengungkapkan konotasi negatif kebohongan melalui legitimasinya sebagai salah satu sumber fundamental dari paradigma puitis barunya yang digariskan di Teks buku Republik.  

Mungkin, dan akhirnya, seluruh akar masalah seruan untuk berbohong sebagai pharmakon dapat ditemukan dipadatkan dalam bagian Hukum di mana Platonn mencoba untuk membenarkan penggunaannya di tangan pembuat undang/undang: "Kebenaran itu indah, asing, dan tegas; tetapi tampaknya tidak mudah untuk dipercaya " ( Hukum II 663e)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun