Perlu diingat bahwa sebagian besar sekolah resmi yang didirikan memakai nama pahlawan atau pahlawan wanita. Di setiap kota, satu atau lebih sekolah umum  pada dokrin mental pendidikan Indonesia.
Patriotisme Republik memiliki simbologinya sendiri, hampir semuanya merupakan pewaris Revolusi Prancis. Pertama bendera dibuat, lalu lambang dan terakhir lagu kebangsaan. Simbol-simbol ini mengidentifikasi tanah air  dan membedakannya  dengan negara-negara  lainnya. Penyebarluasan simbol-simbol tersebut dan penggunaannya dalam upacara-upacara publik merupakan instrumen yang efektif dalam memantapkan semangat kebangsaan.Â
Bisa dibilang, tanah air itu terlihat dari simbol-simbolnya. Siapa pun yang melihat bendera atau perisai, atau siapa pun yang mendengarkan lagu kebangsaan, dengan bait-baitnya yang menceritakan akta republik, merasakan kehadiran tanah air. Mengetahui, mencintai, dan mempertahankan lambang negara dianggap sebagai kewajiban semua rekan senegaranya.
Tempat favorit untuk menyatakan cinta tanah air adalah alun-alun. Setelah kemenangan republik, sebuah kalender perayaan ditetapkan yang mengenang momen-momen paling luar biasa. Salah satu tanggal itu, tentu saja, adalah 17 Agustus. Setiap tahun, di setiap kota, perayaan yang berbeda dijadwalkan, di antaranya pidato patriotik menonjol.Â
Oratorium adalah seni yang dikembangkan dengan semangat di negara kita. Biasanya seorang sastrawan, tidak selalu pejabat, dipercayakan untuk menyiapkan pidato.
Pidato ini ditujukan untuk memperkuat persatuan tanah air. Itu adalah pidato yang berusaha menyadarkan, menggerakkan massa. Mereka selalu merujuk pada prestasi kemerdekaan, pengorbanan para patriot, kesulitan waktu dan kejahatan orang-orang penjajah.Â
Penderitaan seperti itu tidak sia-sia. Tanah air yang telah mereka bebaskan harus dirawat dan dipertahankan oleh semua. Masa depan kekayaan dan kebahagiaan yang ditunggu rakyat  tidak akan terjadi tanpa semangat dan usaha mereka. Tidak diragukan lagi bahwa pidato patriotik merupakan elemen yang kuat dalam pembentukan semangat kebangsaan.
Media lain yang menyebarkan prinsip-prinsip patriotik adalah katekismus patriotik. Ditulis oleh pendukung agama kemerdekaan dan sistem republik, mereka berusaha menantang dokrin agama untuk kontrol ideologis atas keanggotaan. Mereka memiliki sifat pedagogis dan penjelas tentang manfaat kemerdekaan.Â
Dengan cara yang hampir sehari-hari, dengan menggunakan sistem tanya jawab, katekismus mencoba pedagogi patriotik. Dalam sebuah ungkapan, yang menjadi terkenal, dia bertanya-tanya: "Kalau begitu perang yang kita lakukan, Apakah ini perang yang adil? Yang dia jawab: "Ya, perang yang adil dan suci, dan mungkin yang paling adil dan suci yang pernah dilihat dunia selama berabad-abad di sini."
Tapi puisi adalah media favorit untuk mengungkapkan cinta tanah air. Ayat yang tak terhitung jumlahnya ditulis dan dibacakan di depan umum, terutama pada peristiwa yang paling penting. Saya telah mengatakan bahwa patriotisme adalah perasaan, sesuatu yang puisi memungkinkan kita untuk memperlakukannya dengan emosi terbesar. Salah satu penyair paling banyak bernyanyi untuk negaraÂ