Sangat menggoda untuk bertanya apakah di balik ilusi-ilusi tersebut tidak hanya ada lebih banyak ilusi: fantasi romantis tentang alam sejati, misalnya, atau fantasi pesimistis tentang kehampaan yang menggerogoti hati manusia. Jika, di sisi lain, manusia tetap kosong dan semua ilusi berdering, maka yang tersisa adalah ciptaan.
Di sini mungkin ada ide untuk mengubah pemikiran Schopenhauer, seperti yang  dilakukan Nietzsche dalam tulisan-tulisannya kemudian, seperti keinginan untuk berkuasa dari tahun 1901, ketika dia berbalik melawan pemikiran Schopenhauer. Bagi Nietzsche, ini bukan tentang membatasi keinginan seseorang untuk menghindari penderitaan, tetapi mengambil keuntungan dari menginginkan sesuatu.
Dalam hal ini ada aliran penciptaan: dorongan kreatif yang meletakkan penilaian dan ide, memecah dan menciptakan dunia baru di sepanjang jalan. Di dunia seperti itu, yang kita sendiri ciptakan, kita percaya  kebahagiaan itu mungkin. Tapi untungnya, dunia ini bisa dirobohkan dan dibangun kembali.
Mungkin inilah yang dipertanyakan pada Schopenhauer: kebahagiaan adalah semacam struktur yang berputar di sekitar kehendak kosong tanpa konten yang benar atau nyata. Namun demikian, itu adalah kebahagiaan yang dialami ketika, dan kemudian diizinkan untuk menembus cermin ilusi.