Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia dan Penderitaan Abadi

28 Oktober 2022   18:05 Diperbarui: 28 Oktober 2022   18:08 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat menggoda untuk bertanya apakah di balik ilusi-ilusi tersebut tidak hanya ada lebih banyak ilusi: fantasi romantis tentang alam sejati, misalnya, atau fantasi pesimistis tentang kehampaan yang menggerogoti hati manusia. Jika, di sisi lain, manusia tetap kosong dan semua ilusi berdering, maka yang tersisa adalah ciptaan.

Di sini mungkin ada ide untuk mengubah pemikiran Schopenhauer, seperti yang   dilakukan Nietzsche dalam tulisan-tulisannya kemudian, seperti keinginan untuk berkuasa dari tahun 1901, ketika dia berbalik melawan pemikiran Schopenhauer. Bagi Nietzsche, ini bukan tentang membatasi keinginan seseorang untuk menghindari penderitaan, tetapi mengambil keuntungan dari menginginkan sesuatu.

Dalam hal ini ada aliran penciptaan: dorongan kreatif yang meletakkan penilaian dan ide, memecah dan menciptakan dunia baru di sepanjang jalan. Di dunia seperti itu, yang kita sendiri ciptakan, kita percaya   kebahagiaan itu mungkin. Tapi untungnya, dunia ini bisa dirobohkan dan dibangun kembali.

Mungkin inilah yang dipertanyakan pada Schopenhauer: kebahagiaan adalah semacam struktur yang berputar di sekitar kehendak kosong tanpa konten yang benar atau nyata. Namun demikian, itu adalah kebahagiaan yang dialami ketika, dan kemudian diizinkan untuk menembus cermin ilusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun