Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Epictetus

13 Oktober 2022   11:07 Diperbarui: 13 Oktober 2022   11:11 1592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang bijak juga dibedakan oleh kerendahan hatinya : jika seseorang datang untuk memberitahu Anda  seseorang telah berbicara buruk tentang Anda, jangan membenarkan diri Anda pada apa yang Anda diberitahu, tetapi menjawab: "dia harus mengabaikan semua cacat lain yang ada dalam diriku, untuk berbicara hanya tentang orang-orang yang dikenalnya saja".

Akhirnya, yang satu ini serius dan keras. Tertawa memang mengganggu, seperti keinginan, ketenangan: Jangan banyak tertawa, tidak banyak hal, atau tanpa menahan diri. Ini juga merupakan cara untuk tergelincir ke dalam vulgar.

Epictetus membedakan tiga bagian filsafat: Bagian pertama dan terpenting dari filsafat adalah mempraktikkan pepatah, misalnya: "tidak boleh berbohong". Yang kedua adalah demonstrasi maksim, misalnya: "dari mana asalnya yang tidak boleh berbohong? ". Yang ketiga adalah yang membenarkan dan menjelaskan demonstrasi-demonstrasi ini, misalnya: "dari mana asalnya itu demonstrasi? Apa itu demonstrasi, konsekuensi, oposisi, apa yang benar, apa yang salah?

Tapi ketabahan di atas segalanya adalah praktik . Tujuan filsafat bukanlah untuk mengetahui sesuatu dari sudut pandang teoretis, tetapi untuk mempraktikkan temuan teoretis kita: Yang paling penting, yang harus kita andalkan, adalah yang pertama. Kami melakukan yang sebaliknya. Kami berlama-lama di bagian ketiga, semua perhatian kami adalah untuk itu, dan kami benar-benar mengabaikan yang pertama. Kami memang berbohong tetapi kami siap untuk menunjukkan  seseorang tidak boleh berbohong.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun