Di zaman ketika para pemimpin sosialis sayap kanan tertentu juga mengeksploitasi doktrin Kantian tentang imperatif kategoris untuk menggantikan teori perjuangan kelas Marxis dan revolusi proletar dengan propaganda reaksioner tentang "perbaikan moral" manusia. berbagai jenis "sosialisme etis" yang menurutnya sosialisme harus diwujudkan bukan melalui perjuangan kelas revolusioner, tetapi melalui peningkatan moral manusia, melalui pendidikan ulang kapitalis dan pekerja, &c.Â
Di zaman kita, para pemimpin sosialis sayap kanan tertentu juga mengeksploitasi doktrin Kantian tentang imperatif kategoris untuk menggantikan teori perjuangan kelas Marxis dan revolusi proletar dengan propaganda reaksioner tentang "perbaikan moral" manusia.
Istilah filosofis yang menjadi ciri hukum moral pada  etika Kant . Kant disebut "imperatif" untuk kalimat yang berbentuk perintah. Menurut Kant, imperatif bisa bersifat hipotetis atau kategoris. Yang pertama mengungkapkan mandat bersyarat (sebagai sumber daya) untuk tujuan yang diinginkan: yang kedua menyatakan mandat tanpa syarat.Â
Kant menetapkan perbedaan antara dua jenis imperatif ini pada  karya Landwork for the metaphysics of Customs(1785). Imperatif kategoris memerintahkan untuk bertindak menurut pepatah sedemikian rupa sehingga siapa pun yang mematuhinya dapat berharap   itu menjadi hukum universal.Â
Konsep imperatif kategoris bersifat metafisik, karena pada  Kant mengungkapkan pertentangan mutlak antara apa yang seharusnya dan apa yang ada. Kontras semacam itu mencerminkan kelemahan praktis borjuasi Jerman pada masa Kant, yang memisahkan prinsip-prinsip etika teoretis dari kepentingan kelas praktis yang menjadi dasar prinsip-prinsip ini, dan mengubahnya menjadi "penentuan konsep yang murni ideologis". postulat" ( Marx dan Engels).
Istilah filosofis yang menjadi ciri hukum moral pada  etika Kant. Ini panggilan imperatif untuk proposisi yang berbentuk perintah. Menurut Kant, imperatif dapat berupa hipotetis atau kategoris. Yang pertama mengungkapkan perintah yang dikondisikan (sebagai sarana) dengan tujuan yang diinginkan; yang kedua menetapkan perintah tanpa syarat.Â
Imperatif kategoris menetapkan kepada setiap orang untuk bertindak menurut aturan yang dia inginkan untuk menjadi hukum universal. Konsep imperatif kategoris memiliki karakter metafisik, karena pada  Kant mengungkapkan oposisi mutlak dari apa yang seharusnya menjadi apa.Â
Oposisi ini mencerminkan kelemahan praktis borjuasi kecil kota Jerman pada waktu itu, yang memisahkan prinsip-prinsip etika teoritis dari kepentingan kelas praktis, yang merupakan dasar dari prinsip-prinsip tersebut.
bersambung___
(by Apollo , 2015)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H