Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas. pemahaman interpretatif mencakup semua mobilitas keberadaan manusia dalam keterbatasannya.Â
Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas. pemahaman interpretatif mencakup semua mobilitas keberadaan manusia dalam keterbatasannya.Â
Kesatuan pemahaman dan penafsiran tidak lain adalah kesatuan spekular yang sama dari keberadaan dan penyajian dirinya yang terbentang dalam bidang pengalaman hermeneutik yang luas.
Apa yang menentukan dan memungkinkan interpretasi adalah presentasi diri dari keberadaan apa adanya, yang dalam kekayaannya yang tak terbatas terjadi secara berbeda setiap waktu; keterbatasan manusia dengan demikian selalu terbuka untuk pemahaman baru tentang keberadaan yang tak terbatas dari apa adanya.Â
Jika kita juga mempertimbangkan  presentasi yang berjalan melalui waktu ini terbentang dalam berbagai modalitas perpaduan cakrawala bahasa dan budaya, kita dapat membayangkan keragaman gambar tanpa akhir di mana makhluk yang menampilkan dirinya meningkat.Â
Karena itu adalah keberadaan dari apa yang ada, bukan subjektivitas atau kehendak apa pun, yang, ketika diberikan dalam bahasa, ditafsirkan, yaitu, disajikan setiap kali dengan cara yang berbeda dalam demonstrasi yang selalu menghilang di balik apa yang disajikan.
lanjut ke III__
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H