Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapakah "Aku" pada Teori Psikologi

15 Juli 2022   20:12 Diperbarui: 15 Juli 2022   20:21 3113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Psikolog, di sisi lain, menentang Mead dan pengikutnya yang meremehkan praanggapan emosional kesadaran diri, pengalaman fisik, dan persepsi diri. Perwakilan dari Sekolah Psikologi Genetik Prancis (Henri Ballon) menekankan  asal-usul kesadaran diri adalah proses sosial secara keseluruhan, tetapi memiliki prasyarat biologis yang sangat terlihat ketika mempelajari studi emosional. 

Aspek "aku" (well-being, self-perception), khususnya pengembangan "self-sense". Sisi hal ini sangat penting untuk memahami filogeni kesadaran diri.

Memahami keserbagunaan masalah berkontribusi pada diferensiasi lebih lanjut dari topik penelitian psikologis tentang asal-usul kesadaran diri secara umum dan gagasan individu tentang dirinya sendiri, serta peningkatan metodologi dan tekniknya.

Untuk merujuk pada fenomena ini dalam literatur psikologi, sejumlah istilah digunakan: "I-idea", "I-image", "I-concept". Beberapa penulis menggunakannya sebagai sinonim, yang lain mencoba membangun hierarki mereka sesuai dengan tingkat generalisasi dan stabilitas: 

"citra diri" berarti sesuatu yang tergantung pada situasi, "konsep diri" dipahami sebagai struktur yang stabil, kesadaran diri, dll. Karena kemungkinan perbedaan tegas antara makna istilah-istilah ini tampaknya diragukan, mengacu pada gagasan individu tentang diri dalam presentasi berikut, kita akan menggunakan istilah kolektif "I image".  bersambung ke [2]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun