Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apa Itu Epistemologi Feminisme?

26 Juni 2022   19:10 Diperbarui: 26 Juni 2022   19:30 1185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa Itu Epistemologi Feminisme?

Epistemologi feminis menghasilkan pemahaman pengetahuan yang secara khusus dikontekstualisasikan dan ditempatkan, dan menyiratkan tanggung jawab sosial, sehingga berkaitan dengan hermeneutika dan pragmatisme. Para  peneliti  percaya  kontribusi paling signifikan feminisme terhadap epistemologi adalah dengan mengajukan pertanyaan: "pengetahuan siapa yang kita bicarakan?" menjadi pertanyaan sentral dalam epistemologi. 

Dalam melakukannya, penelitian feminis mirip dengan studi antropologi dan epistemologi kritis, seperti teori kritis, yang semuanya telah menunjukkan keterbatasan dalam teori epistemologi tradisional yang bergantung pada pandangan dunia orang kulit putih, pria Barat dari kelas sosial atas.

Banyak feminis mempertahankan posisi realistis dalam kaitannya dengan penelitian empiris, tetapi menyangkal  fakta atau pengalaman dapat diterima tanpa interpretasi.

Istilah "epistemologi sudut pandang", yang merupakan istilah umum untuk feminist epistemology, digunakan untuk menekankan  posisi epistemologis tidak bisa netral, itulah sebabnya kejujuran sederhana mengharuskan peneliti untuk membuat eksplisit tujuan dan nilai-nilai yang mengatur penelitian mereka.

Apa Itu Epistemologi Feminisme?. Pandangan feminis ternyata tidak masuk akal   mengingat   "subjek perempuan".  Tulisan ini meminjam rerangka pemikiran 3 tokoh penting bidang feminisme yakni; [1] Donna Haraway; [2] Sandra G. Harding, dan [3] Judith Butler

Pada  penelitian feminis ada beberapa kategori atau posisi yang berbeda sehubungan dengan landasan epistemologis, Sandra Harding menunjukkan tiga alur utama di antaranya yang semuanya, dengan cara yang berbeda, menantang penelitian tradisional dan pandangan pengetahuan (Harding,): empirisme feminis, teori posisi feminis dan postmodernisme feminis, yang dalam istilah Eropa disebut feminis poststrukturalisme.

Empirisme feminis terutama melihat masalah penelitian sebagai akibat dariprasangka atau semacam bias laki-laki atau non-feminis yang mendistorsi hasil penelitian. Penyembuhannya hanyalah peneliti feminis menambahkan perempuan (pengalaman perempuan, karakteristik tubuh, dll.) ke empirisme sehingga distorsi ini dihilangkan. 

Tetapi pada saat yang sama, empirisme berarti  identitas peneliti dan konteks penelitian tidak boleh penting untuk hasil, yang bertentangan dengan kebutuhan peneliti feminis pada khususnya. Empirisme tradisional mengklaim  jika penelitian dilakukan secara ketat sesuai dengan norma, ini menjamin  semua jenis distorsi akan dihilangkan.

Kaum empiris feminis percaya  metode ilmiah, betapapun ketatnya, gagal menghilangkan bias yang meluas seperti androsentrisme. terutama tidak ketika memiliki pengaruh pada pertanyaan penelitian dasar dan dapat mengontrol identifikasi dan definisi ini. Pengaruh seperti itu sulit untuk dihindari ketika persepsi (umum) kita tentang dunia begitu diresapi oleh pandangan dunia androsentris.

Dalam empirisme tradisional, peneliti tidak diminta, dengan cara yang sama seperti peneliti feminis, menempatkan diri mereka pada bidang kritis yang sama dengan objek pengetahuan mereka. Kesimpulannya adalah  kaum empirisis feminis berasumsi  mereka dapat menghasilkan kebenaran yang lebih baik, lebih objektif, tentang dunia dari pandangan empiris tradisional tentang sains, tetapi pada saat yang sama merusak epistemologi tradisional (Harding).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun