Jika Tuhan tidak terbatas, dia memiliki semua atribut, jadi kita tidak bisa menghilangkan keberadaannya. Di sisi lain, seseorang tidak dapat memberikan atribut keberadaan yang sama pada zat yang dipikirkan dan materi, karena mereka hanya ada berkat Tuhan. Sekarang entah Tuhan tidak memiliki atribut keberadaan turunan ini, dan kemudian Dia tidak terbatas, atau keberadaan turunan tidak ada, dan kemudian pikiran dan materi tidak ada. Spinoza mempertahankan solusi kedua. Oleh karena itu, seseorang harus mengakui keberadaan zat tunggal.
Jika hanya ada satu zat, tidak ada yang bisa keluar dari dunia. Inilah yang ditegaskan Spinoza dalam Etika: " semua yang ada, ada di dalam Tuhan dan tidak ada yang dapat dipahami tanpa Tuhan" . Bagi Spinoza, hanya ada satu realitas fundamental, yaitu alam. Dia sampai pada gagasan ini dengan menunjukkan ketidakmungkinan Tuhan yang transenden jika kita ingin memahaminya pada saat yang sama sebagai penyebabnya sendiri dan diberkahi dengan atribut yang tak terbatas. Bertentangan dengan Descartes yang mengadopsi sudut pandang dualistik tentang substansi, Spinoza adalah seorang monis yang melihat substansi sebagai pendukung unik dari semua atribut yang mungkin.****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H