Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Itu Dialektika Pencerahan (1)

13 Juni 2022   18:58 Diperbarui: 13 Juni 2022   19:07 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode ini disebut dialektika negatif Adorno. Tetapi apakah itu metode yang benar-benar istimewa, atau mungkinkah itu ada dalam kurikulum dalam metode filosofis? Yang pertama mungkin yang paling tidak salah, karena Adorno membuat semacam angka dari perilaku paradoksnya, untuk menunjukkan paradoks yang tersembunyi dalam ekspresi konseptual  dengan kata-kata yang digunakan di atas, untuk mengatakan apa yang tidak bisa dikatakan:

Adorno menggambarkan, dengan cara yang agak tidak berdaya, ketidaksesuaian antara klaim normatif suatu konsep dan realisasi gagal konsep yang sama dalam objeknya, sebagai kontradiksi.

Seperti biasa, tugas filsafat adalah mengklarifikasi yang sebaliknya, tetapi membubarkannya tidak dalam ruang lingkupnya. Pertentangan antara pikiran dan objek berakar pada antagonisme masyarakat, bukan pada konsep filsafat. Oposisi yang tidak terselesaikan ini memberikan dialektika, di mana seseorang menjadi sadar akan ketidak-identitasan antara objek dan pikiran, maknanya ( DN).   Adorno percaya ada interaksi antara paradoks konseptual yang diturunkan dan antagonisme yang diturunkan. 

Dalam pembenaran sebagai DN harus dari seluruh metodenya, sepertinya dia ingin mengekspos paradoks yang sudah dikenal oleh filsafat sebagai antagonisme sosial: Bukan hanya ahli teori yang bertanggung jawab atas banyak ambiguitas, tetapi seluruh masyarakat. Dengan demikian dialektika dapat dimulai.

bersambung ke [2]

Citasi:

  1. Bernstein, JM 2001, Adorno: Disenchantment and Ethics (Modern European Philosophy), Cambridge University Press, New York. 
  2. Dialectic of Enlightenment: Philosophical Fragments (1947), M. Horkheimer and T. W. Adorno, ed. G. S. Noerr, trans. E. Jephcott, Stanford: Stanford University Press, 2002.
  3. Negative Dialectics (1966), trans. E. B. Ashton, New York: Seabury Press, 1973.
  4. Claussen, D., 2008, Theodor W. Adorno: One Last Genius, trans. R. Livingstone, Cambridge, Mass.: Harvard University Press.
  5. Theodor W. Adorno,   Negative Dialectics., 1981
  6. O'Connor, B., 2004, Adorno's Negative Dialectic: Philosophy and the Possibility of Critical Rationality, Cambridge, Mass.: MIT Press.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun