Hari Raya Waisak : "Mengapa Buddha Begitu Menarik?"
Saya mengabaikan pertanyaan apakah Buddhisme adalah agama, ilmu pengetahuan, atau filsafat karena, tergantung pada perspektif Anda, itu  bisa menjadi sistem meditasi atau cara hidup, antara lain. Setiap upaya untuk mendefinisikan agama Buddha membutuhkan pilihan dan penilaian yang bersifat individual, historis, dan selalu berubah, dan tidak stabil.
Dunia kita adalah dunia yang penuh kontradiksi, dunia pergolakan, bahkan kejahatan pendeitaan tidak ada habis-habisnya. Ditandai dengan kemajuan ilmiah dan teknis, peningkatan kemakmuran telah berkembang, terutama di dunia barat. Selain itu, bagaimanapun, kerugian dari perkembangan ini menjadi jelas: ketidakadilan, pembagian menjadi kaya dan miskin, perang, agresi, perebutan kekuasaan, disorientasi. Pertanyaan orang-orang tentang diri mereka sendiri, tentang makna dan tujuan hidup mereka, tetap tidak terjawab bagi banyak orang.
Tapi apa jalan keluar dari krisis ini?; Â Agama dapat memberikan kontribusi penting dalam hal ini. Namun, banyak orang berpaling dari agama dan gereja. Mereka tidak melihat adanya hubungan antara kehidupan mereka dengan ajaran tradisi agama. Agama-agama seharusnya tidak berpegang pada sudut pandang atau ajaran mereka yang tetap, tetapi lebih terbuka dan membiarkan diri mereka dibuahi.
Di satu sisi, mereka harus ingat  jawaban mereka sesuai dengan konteks kehidupan masyarakat saat ini dan dengan demikian mendapatkan kembali relevansi eksistensialnya.
Dalam karya ini, pandangan khusus pada agama Buddha karena dia telah memiliki dampak yang signifikan di dunia barat. Minat yang meningkat dalam studi agama Buddha dapat diamati di Eropa dan Amerika; Â Jadi tampaknya ada banyak hal dalam agama Buddha yang menarik bagi orang-orang karena berbagai alasan.
Dokrin  Delapan Aturan Hidup untuk Mencapai Nirvana. Â
Berikut ini, perilaku moral terdaftar menurut aturan hidup mana, menurut pendapat saya, yang paling penting hingga yang paling tidak penting untuk diterapkan untuk mencapai keadaan kedamaian mental dan kebahagiaan tertinggi (nirwana).
Pertama-tama, aturan hidup pertama yang mengarah pada kebahagiaan adalah pandangan terang yang benar. Ini menjelaskan  seorang Buddhis pertama-tama harus memahami Empat Kebenaran Mulia untuk mengetahui dengan tepat apa yang mencegahnya mencapai kebahagiaan. Akhirnya, ini termasuk teori kehidupan sebagai penderitaan, siklus kelahiran kembali dan konsep nirwana. Setelah itu muncul sikap yang benar.
Aturan ini menyatakan  seseorang harus menunjukkan kasih sayang, belas kasihan dan kebajikan terhadap sesama manusia daripada kekerasan, membebaskan kemarahan atau kebencian. Karena hanya orang yang melepaskan diri dari segala pikiran negatif yang pada akhirnya dapat mencapai kebahagiaan. Kemudian muncul aturan ucapan yang benar.