Fakta-fakta yang disajikan oleh indra kita kepada kita dicapai secara sosial dalam dua cara: oleh karakter historis dari objek yang dirasakan, dan oleh karakter historis dari organ yang mempersepsikan. Keduanya tidak hanya alami; mereka dibentuk oleh aktivitas manusia, namun individu menganggap dirinya sebagai reseptif dan pasif dalam tindakan persepsi.
Bagi Horkheimer, metode penyelidikan yang dapat diterapkan pada ilmu-ilmu sosial tidak dapat meniru metode ilmiah yang dapat diterapkan pada ilmu-ilmu alam.Â
Dalam nada ini, pendekatan teoritis positivisme dan pragmatisme, neo-Kantianisme dan fenomenologi gagal mengatasi kendala ideologis yang membatasi penerapannya pada ilmu-ilmu sosial, karena bias logika-matematis yang melekat yang memisahkan teori kehidupan nyata, yaitu, metode penyelidikan semacam itu mencari logika yang selalu benar, dan independen dari dan tanpa pertimbangan untuk melanjutkan aktivitas manusia di bidang yang diteliti. Dia merasa respon yang tepat untuk dilema seperti itu adalah pengembangan teori kritis Marxisme. Â
Bersambung ke 2....