Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Cara Strategi Bisnis Kecil Dimulai?

15 Februari 2022   13:52 Diperbarui: 15 Februari 2022   14:59 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana Cara Strategi Bisnis Kecil Dimulai? **; Bagaimana Bisnis Kecil Di Mulai untuk  menghasilkan uang tanpa meninggalkan rumah selama pandemi era Covid19 atau pasca Covi19? Atau apakah kita  ingin mencari cara untuk menghasilkan uang secara sampai pasca virus corona mereda?  Inilah jawaban yang mungkin perlu dibatinkan;

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghasilkan pendapatan tambahan Rumah Tangga, akan disampaikan dalam dikusi ini. Setidaknya ada 3 (Tiga M) yakni [a] Bagaimana Mencari tipe usaha, [b] bagaimana Mengelola usaha tersebut, dan [c] bagaimana Melanggengkan Usaha tersebut;


Pertama: Bagaimana Mencari tipe usaha?

Setiap  usaha dimulai dengan sebuah rencana, apakah itu yang dipetakan di batin anda, ditulis di atas serbet kertas atau diformalkan menjadi rencana nyata. Rencana bisnis pada dasarnya menggambarkan tipe, apa yang di rencanakan dan bagaimana   berencana melakukannya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan Modalitasnya. Mencari tipe usaha adalah menjawab dan  mengungkapkan tujuan, sasaran, cara, masalah potensial risiko yang dihadapi dan bagaimana mengatasi masalah tersebut, dan apa yang diperlukan secara keuangan untuk menjalankan bisnis tersebut.

Kita perlu membatinkan kekuatan, kelemahan, peluang, ancaman-nya. Maka Kata kunci terpenting. Maka kata kunci terpenting wajib dijawab adalah  apakah bisnis tersebut memiliki  "Prospek Baik pada Masa Depannya"? 

Ada dua jenis utama rencana bisnis, dan meskipun mereka memiliki nama teknis, cara mudah untuk memikirkan keduanya adalah rencana bisnis tradisional versus rencana bisnis berbasis teknologi atau digital. Terlepas dari format apa yang dipilih, rencana bisnis Anda harus berisi hal-hal berikut:

Batinkan gambaran umum tentang bisnis  dan visi   untuk masa depan. Ini harus mencakup hal-hal penting dari seluruh rencana jangka panjang.  

Peluang: Masalah apa yang dipecahkan?   Siapa yang akan membeli produk barang/jasa? Siapa targetnya? Siapa pesaing, dan bagaimana produk  kita bisa lebih baik dari yang ada saat ini? Berapa total pasar yang dapat dijadikan segmentasi? Berapa pangsa pasar kita?

Strategi pasar: Bagaimana Anda berencana menghasilkan uang? Apa rencana pemasaran dan penjualan Anda? Bagaimana   akan mengukur kesuksesan produk? Cara apa yang diperlukan agar berhasil? Langkah apa yang perlu diambil untuk mewujudkannya?

Pencapaian tim kerja: berapa orang membantu tenaga kerja supaya  sukses? Siapa yang perlu dipekerjakan?;  Rencana keuangan:   Berapa biaya operasinya? Berapa biaya yang  keluarkan untuk membayar karyawan atau sementara anda sendiri? Berapa biaya yang dikeluarkan untuk membangun produk? Kapan usaha ini untung atau titik impasnya?, dan rencana keuangan beberapa tahun ke depannya.

Kedua: Bagaimana Mengelola usaha?.

Pengelolaan usaha sekecil apapun dibutuhkan Ketekunan,  Adaptasi,  Ketelitian. Tanpa ketekunan dalam arti mengelola risiko usaha, tidak mungkin dapat bertahan. Ketekunan dalam artian tidak menyerah, mau belajar dengan kondisi tantangan lingkungan, atau perilaku pelanggan dalam membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Ketekunan ini adalah Gigih tanpa menyerah pada kemungkian untung atau rugi usaha sepanjang dalam pengertian kewajaran usaha.

Adaptasi disini adalah usaha kita harusnya bisa beradaptasi dengan baik, kepada tuntutan pelanggaran, pada mutu, harga, dan layanan, dibandingkan dengan pesaing lainnya. Adaptasi adalah kemampuan antisipasi {menyesuaikan diri dengan kondisi], baik internal [kita sebagai penjual], dan eksternal [para pelanggan kita] sebagai mitra saling "menguntungkan". Maka dialog dan komunikasi dua arah menjadi perlu senantiasa berlangsung terus menerus, berkelanjutan, dan bersama-sama kemudian menghasilkan apa yang disebut Loyalitas;

Ketelitian, dalam arti [a] pengelolaan keuangan, dimana harus bisa membedakan antara Uang untuk usaha/bisnis, dengan uang yang dipakai untuk belanja keluarga. Sebaiknya harus ada Pemisahan uang untuk keluarga dengan uang untuk usaha. Tujuan pemisahan ini supaya dapat memonitor atau memantau sejauhmana perkembangan usaha itu berjalan.  Ketelitian lain adalah soal pengelolaan ketersedian Stock barang atau Jasa yang dimiliki, ketepatan aktivitas belanja barang, dan jual barang, tagihan, diskount, dan perlakuan tiap pelanggan;

Jika  ada klien atau pelanggan baru, layanani yang terbaik di kelasnya. Ciptakan kesan pertama yang baik. Ini akan membangun rasa percaya di antara pelanggan, yang akan meningkatkan peluang mereka untuk memilih layanan Anda di lain waktu.

Jika bisnis  baru saja dimulai, ketahuilah bahwa kita tidak dapat mengharapkan untuk menerima umpan balik yang baik sepanjang waktu. Umpan balik pelanggan sangat penting, baik atau buruk. Jika kita tidak menerima apa pun, mulailah meminta umpan balik dari pelanggan   dan pertimbangkan untuk segera menerapkan saran yang valid. Berdasarkan tingkat kepuasan, kita belajar mengelola usaha untuk meningkatkan kualitas produk   untuk memuaskan lebih banyak pelanggan.

dokpri
dokpri

Ketiga:  Bagaimana Melanggengkan Usaha tersebut;

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi adalah   pelanggan setia yang sering terus menerus membeli kembali. Sebagai pemilik bisnis, Anda pasti menghargai pelanggan yang kembali kepada Anda secara teratur. Ada alasan yang jelas untuk menjunjung tinggi pelanggan seperti itu. Lagi pula, semakin sering seseorang kembali, semakin banyak penjualan yang Anda lakukan. Namun, tidak semua orang mengerti betapa berharganya pelanggan tetap sebenarnya.

Dengan loyalitas maka mereka membantu   menghemat biaya pemasaran. Selalu lebih mahal untuk menarik pelanggan baru daripada terhubung dengan yang sudah ada. Dengan pelanggan baru, Anda harus melakukan penyesuaian untuk menemukan mereka dan kemudian mencari cara terbaik untuk berhubungan kepentingan jual beli. Maka semakin sering seseorang pembeli kembali, semakin banyak penjualan yang Anda lakukan.

Untuk UMKM, penjual dan pembeli  cenderung mengetahui mulut ke mulut, dengan bantuan teknologi. Pelanggan setia sering bertindak sebagai pendukung keberhasilan untuk usaha kita. Jika seseorang membeli produk beras, gula, sabun dan lain setiap minggu/setiap bulan maka kemungkinan besar dia akan merekomendasikannya kepada teman-temannya. Pelanggan setia akan memberi tahu orang-orang tentang cara anda melayani mereka ketika orang bertanya di mana membeli bahan pokok harian atau bulanannnya. 

Cara lain merawat pelanggan adalah memberi penghargaan kepada pelanggan dengan hadiah atau potongan tertentu, atau menangkan jika mereka mengumpulkan cukup poin. Ide kreatif lainnya adalah memberi orang pilihan untuk menyumbangkan poin mereka untuk amal. Selain mendapatkan poin saat mereka membeli sesuatu, pikirkan cara lain untuk memberi mereka poin. Beberapa ide meliputi: merujuk pelanggan baru, poin   ulang tahun pelanggan, dan lain-lain.

Buat program loyalitas. Untuk membuktikan kepada pelanggan betapa pentingnya mereka bagi kita, mulailah program loyalitas. Ada banyak cara untuk melakukan ini, tetapi metode umum   mencakup sistem penghargaan. Misalnya, mengizinkan pelanggan membeli barang beras selama 3 bulan maka  diberikan secara gratis sabun mandi.  Saat membuat program ini, pastikan manfaat bagi pelanggan melebihi persyaratan yang harus mereka penuhi. Jika tidak, program ini bisa kontraproduktif/tidak tepat. Dengan melakukan itu, hal ini dapat menunjukkan kepada pelanggan   bahwa mereka pantas mendapatkan fasilitas seperti itu; kemudian dapat membuat mereka kembali ke layanan dan produk kita lebih banyak.

Dan jangan lupa untuk senantiasa meminta saran, koreksi, atau masukan dari pelanggan kita, kemudian pelajari sebanyak mungkin tentang ciri-ciri khusus pelanggan  berdasarkan perilaku pembelian, watak, dan umpan balik yang diharapkan dari mereka. Kemudian  dapat memisahkan mereka ke dalam kategori dan menghubungi   dengan waktu tanggal jam yang tepat;

Demikialah kiat-kiat   akan membantu Anda mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan memotivasi mereka untuk terus sebagai Pelanggan Setia. Semoga Usaha Kita memiliki Reputasi dan berumur Panjang, Terima kasih**

**) Makalah ini disampaikan pada Acara Pengabdian Pada Masyarakat FEB Universitas Mercu Buana Jakarta, Rabu tanggal 16 Februari 2022, dilaksanakan secara Hybrid, dengan Tema "Pengembangan Ekonomi Kreatif  Rumah Tangga UMKM"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun