Tidak selalu kasus prasangka itu bias. Arti yang diinginkan Gadamer untuk dipahami, dan bagaimana dia memahami pemahaman kata sebelumnya, adalah sesuatu yang bersifat sementara dan bukan sesuatu yang tergesa-gesa.
 Menurut Hans-Georg Gadamer; Prasangka dalam pengertian Gadamer bisa dipahami sebagai rancangan awal/hipotesis, titik awal. Ini  akan menghilangkan konotasi negatif dari pemahaman istilah tersebut. Di sini mungkin ada sedikit ruang untuk spekulasi mengapa Gadamer memilih istilah yang bias seperti 'prasangka'. Mungkin hanya untuk menghilangkan prasangka semacam ini.
Oleh karena itu, kesadaran yang terlatih secara hermeneutis tentang keberbedaan teks harus bersifat reseptif sejak awal tidak objektif atau bahkan pemusnahan diri sendiri, tetapi mencakup peningkatan perampasan prasangkaÂ
dan prasangka sendiri. Penting untuk menyadari prasangka sendiri sehingga tes itu muncul dengan sendirinya dalam keberbedaannya dan dengan demikian memiliki kesempatan untuk memainkan kebenaran faktualnya dimana  prasangka melawan prasangka. Dan akhirnya hanya pengakuan prasangka yang melekat pada semua pemahaman mempertajam masalah hermeneutik pada pemhaman yang sebenarnya.
Citasi: Truth and Method 2nd (second) Revised Edition, Hans-Georg Gadamer,(2004)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H