Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gunung Kelud: Raja Airlangga, Dewi Kilisuci, Lembu Sura

30 Januari 2022   21:21 Diperbarui: 30 Januari 2022   21:42 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mitos Logos Gunung Kelut Raja Airlangga, Dewi Kilisuci  dan Lembu Sura.  Ramalan babad tanah Jawa kuno mitos Lembu Suro, masyarakat sekitar Kediri hingga sekarang tetap mempercayai mitos Gunung Kelud, meskipun ada yang mempertanyakan kebenarannya. Hampir semua peradaban Jawa dan Nusantara tidak lepas dari legenda, mitos, dan sejarah yang ketiganya bisa berjalan bersama-sama.

Mitos Lembu Suro adalah legenda manusia dengan kepala lembu yang dikhianati cintanya oleh seorang putri cantik Dewi Kilisuci.  Konon menurut ceritra Dewi Kilisuci membuat sayembara untuk membuat sumur di atas Gunung Kelud yang harus selesai dalam satu malam. Dengan kesaktiannya, Lembu Suro berhasil menuruti permintaan Dewi Kilisuci dengan mudah.

Tetapi, Dewi Kilisuci yang sejak awal enggan dipersunting oleh Lembu Sura.  Faktanya ketika Lembu Sura selesai melaksanakan syarat syembara, dan layak untuk mempersunting  sudah sampai oleh Raja dan  Dewi Kilisuci  untuk mengetes ke dasar sumur, para pengawal segera melaksanakan perintah raja untuk menutup sumur tersebut. Mereka melempar tumpukan tanah ke dalam sumur. Lembu Sura yang sudah ada di dalam sumur, tidak berdaya ditimpa tumpukan tanah. Lembu Sura tidak bisa berbuat apa-apa, sebelum meninggal   mengutuk Raja Brawijaya dan mengatakan,"Raja Brawijaya tunggu pembalasan dendam ku, aku akan menghancurkan kerajaanmu."

Semua orang yang mendengar merasa ketakutan, mereka sangat yakin Lembu Sura akan membalaskan dendamnya kepada kerajaan karena Raja sudah tidak adil dan menepati janjinya. Hingga saat ini, setiap kali Gunung Kelud meletus, masyarakat setempat mengatakan,"Lembu Sura sedang membalaskan dendamnya.

Dewi Kilisuci  yang merupakan putri sulung Raja Airlangga atau Raja Airlangga (Resi Gentayu) rela dan mengikhlaskan semua kemewahan duniawi dan lebih memilih mendekatkan diri kepada Sang Hyang Widhi dan melindungi masyarakat khususnya Kediri. Dewi Kilisuci membohongi priayang ingin memperistrinya. Buah dari pengkhianatan yang dirinya berimbas kepada semua masyarakat Kediri.

Akibat menebus kesalahan itu Gua Selomangleng, Kediri, Jawa Timur yang konon merupakan pertapaan Dewi Kilisuci (Sanggramawijaya Tunggadewi), untuk moksa, yang berada berada di kaki Gunung Klotok atau sekitar 3,5 kilometer dari pusat kota Kediri.

Pertanyannya  adalah bagaimana memahami Mitos Logos Gunung Kelud antara   Raja Airlangga dan putrinya Dewi Kilisuci membohongi Lembu Sura.

Kata kunci yang saya pilih, adalah "INGKAR JANJI" atau Berbohong. Memang kata ini tidak mudah dipahami, dan rumit sekaligus tidak ada yang disebut kebenaran sejati. Tentu masih banyak cara pandang lain yang mungkin  lebih relevan. Tetapi saya katakan narasi teks umum yang paling mudah dipahami, meskipun sulit dipertanggungjawabkan adalah "Rumitnya Sebuah Janji.

Janji tetaplah janji dan   tidak akan diingkari!" Ini atau yang serupa seperti   kita telah menjanjikan sesuatu kepada seseorang, janji ini mengikat dan oleh karena itu Anda hanya boleh menjanjikan hal-hal yang dapat kita tepati.

Adalah "pembohong" misalnya, membuat janji palsu karena ada keadaan yang sangat membutuhkan. "Saya memutuskan untuk membuat janji palsu dalam semua situasi di mana saya membuat janji." Atau lebih kepada bentuk maksim yang lebih realistis  , yaitu:"Saya memutuskan untuk membuat janji palsu dalam semua situasi kebutuhan,  melakukannya dapat membantu membebaskan saya dari kesusahan, misalnya akibat keingan orang tua Raja Airlangga kepada Dewi Kilisuci.

Raja Airlangga dan putrinya Dewi Kilisuci membohongi Lembu Sura  akibatnya  tentu saja institusi janji akan runtuh, tetapi  kemungkinan kedua, orang melihat   janji itu palsu hanya ketika seseorang benar-benar dalam situasi darurat dan melalui tidak menepati Janji dapat lolos dari kesulitan ini.

Pemahaman Kasus Raja Airlangga dan putrinya Dewi Kilisuci membohongi Lembu Sura  masih relevan bagi kita sampai hari ini dimana  Janji dibuat, ditepati, dan dilanggar dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai konteks. Istilah janji mencakup tindak tutur "saya berjanji..." di satu pihak dan isi di pihak lain, yaitu apa yang secara khusus dijanjikan.  Melalui perkataannya, si pemberi janji mengikatkan diri untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan tertentu. pada titik waktu mendatang. Kewajiban untuk menepati, yang diwujudkan dengan pengucapan kata-kata "Saya berjanji...", merupakan ciri khas dari fenomena janji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun