Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Ekonomi Adam Smith Laissez Faire

14 Januari 2022   12:14 Diperbarui: 14 Januari 2022   12:23 2533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingkat keuntungan normal dari keuntungan modal, tingkat keuntungan, tergantung pada seberapa langka modal dalam suatu masyarakat. Smith mencoba membuktikan tesis ini berdasarkan perkembangan tingkat bunga yang diatur oleh raja di Inggris dan untuk menunjukkan  Inggris menjadi semakin kaya (Henry VIII: 10%, Elizabeth I: 10%, James I: 8%, Queen Anne : 5%). Berbeda dengan perkembangan ini, suku bunga di Prancis meningkat pada periode yang sama. Tesis dasar Smith: Di negara-negara miskin, suku bunga tinggi (yaitu modal mahal) dan tenaga kerja murah. Di negara-negara kaya yang masih berkembang justru sebaliknya. Di negara-negara jenuh, di mana tidak ada peningkatan lebih lanjut dalam kekayaan yang dimungkinkan karena alasan budaya, baik suku bunga maupun upah rendah, sehingga pembangunan ekonomi mandek (sekali lagi Cina sebagai contoh). Kemudian, Smith masuk ke hubungan antara sistem hukum dan tingkat suku bunga. Jika pembayaran kembali pinjaman tidak dilaksanakan, maka setiap kreditur hampir pailit.

Bab 10 Upah dan Laba dalam Pekerjaan yang Berbeda dari Tenaga Kerja dan Saham

Pada bab ini, Smith berfokus pada mengapa pekerjaan yang berbeda dibayar secara berbeda. Dia membedakan dua kelompok penyebab: penyebab alami dan penyebab politik. Dengan tidak menyerahkan segalanya pada pasar bebas, 'kebijakan Eropa' akan menciptakan ketimpangan yang lebih besar, misalnya dengan membatasi persaingan di beberapa bidang. Smith menentang praktik serikat pekerja dan magang yang lama. Namun, ia sadar  liberalisasi seringkali membawa kerugian bagi mereka yang terlibat, tetapi "publik" akan diuntungkan.

Smith menjelaskan dari preferensi individu  anggota kartel memiliki mengapa kota biasanya lebih unggul secara ekonomi daripada pedesaan; misalnya, tidak ada pelatihan untuk menjadi petani, meskipun profesi ini membutuhkan setidaknya pengetahuan sebanyak kerajinan.

Bersambung...

Sumber Citasi:

  1. Theory of Moral Sentiments. Ed. A.L. Macfie and D.D. Raphael. Indianapolis: Liberty Press, 1982.
  2.  An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations. 2 vols. Ed. R.H. Campbell and A.S. Skinner. Indianapolis: Liberty Press, 1976.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun