Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Gaya Seni Sastra Era Romantisisme dan Realisme

23 April 2021   08:40 Diperbarui: 23 April 2021   08:40 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Para penyair tidak membentuk lingkaran tertutup dengan program yang seragam. Meskipun kondisi manusia saat itu menderita akibat lemahnya pemerintahan, namun  secara politik sangat berhati-hati dan mencoba menutupi dikotomi antara keinginan dan kenyataan dan   mendamaikan yang berlawanan. Tujuan yang dikejar oleh penyair Biedermeier adalah untuk memungkinkan diri  menjalani kehidupan yang seimbang terlepas dari semua bahaya, melalui keteraturan, pengendalian diri, dan penolakan.

Tema utamanya adalah agama, rumah dan keluarga. Dalam sastra pun, sebagian besar tema dan motif berasal dari lingkungan privat. Banyak penyair melihat ke belakang dengan sedih di masa lalu, itulah sebabnya orang menemukan banyak cerita masa kanak-kanak di zaman ini, kerinduan akan hidup sederhana, preferensi untuk orang yang kesepian, penyendiri dan burung hantu. Plot dibatasi pada ruang sempit dan dibentuk oleh lingkungan penyair. Deskripsi lanskap dan interior yang tepat dan nyata tersebar luas.

Gaya sastra Biedermeier [1815-1848], bentuk-bentuk epik kecil seperti naratif, sketsa, dongeng, dan idyll adalah penting. Sajak memiliki makna yang besar, puisi dibuat yang digabungkan menjadi siklus. Pada periode Biedermeier, karya rakyat menjadi favorit nomor satu publik, sebuah perkembangan yang terkait erat dengan nama Ferdinand Raimund dan Johann Nepomuk Nestroy. Warga negara memasuki panggung teater sebagai "pahlawan", dan dari sana panggung politik zaman borjuis.//

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun