Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dedemit Parangtritis

22 April 2021   18:44 Diperbarui: 22 April 2021   18:50 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dedemit Parangtritis

Rambut tanpa nama
harus tergeletak di kulitku
seperti jarum pinus dan mawar,
bibir lain mencium mata
yang menangis untuk-ku.

Dan jiwaku, yang mencarimu
secara alami
seperti burung yang terbang di atas laut di malam hari,
kehilangan arah
dan
tidak pernah kembali ke darat

Padahal, aku ingin mengoleskan
keringatmu  ke tubuhku
seolah-olah dengan salep panau sehingga
semua pori-pori jiwa dapat melupakan
bau tubuhmu....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun