Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa itu "Pencerahan?" Jawaban Kantian, Hegelian

3 April 2021   09:25 Diperbarui: 3 April 2021   09:35 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk kemampuan kognitif orang, ini tentu saja merupakan pengayaan atau, seperti   ditekankan Hegel, pengembangan lebih lanjut kualitatif ketika orang memasukkan,  mengintegrasikan kesalahan dan prasangka mereka dan juga asing ketika berpikir untuk belajar dari mereka untuk pengembangan lebih lanjut pengetahuan dan yang memperluas kesadaran anda sendiri dan memperkayanya dengan perspektif baru. Penolakan atas kesalahan dan prasangka  akan menyebabkan kemunduran dalam penyelidikan.

Dokpri//
Dokpri//
Sebagai kesimpulan dan ringkasan ["KH"], tentang "Pencerahan"  dinyatakan bahwa kesalahan dan prasangka tidak akan pernah bisa sepenuhnya dihilangkan, bahkan melalui sains. Kesalahan dan prasangka tidak dapat dihindari dan, selain itu, penting bagi diri sendiri serta proses pembelajaran ilmiah. Pencerahan harus menjadikannya subjeknya untuk berkembang lebih jauh dalam arti yang positif.

Proses pembelajaran ini dilanjutkan melalui wawasan baru. Pengetahuan sebelumnya akan diintegrasikan dan diperluas,  dihilangkan pada tingkat yang lebih tinggi atau secara kualitas lebih baik. Penolakan pengetahuan yang lebih tua atau sudah usang,  sebelumnya yang mendukung pengetahuan baru akan sia-sia menurut Hegel dan, terlebih lagi, tidak akan sesuai dengan konsep Pencerahan.

Berkaitan dengan konsep pencerahan, oleh karena itu penting untuk selalu memperhatikan pengetahuan sebelumnya dapat berubah dan dapat diperluas, direparasi, dibatalkan pada apapun pendapat, dalil, atau dogma yang ada. Salam ["KH"] dan selamat hidup dalam pencerahaan._

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun