Pada tahap pertama, anak ingin belajar tentang aturan, mengikutinya, dan menghindari hukuman saat aturan itu dilanggar.Ini adalah saat kita belajar tentang apa yang dianggap benar dan salah oleh masyarakat tempat kita tinggal.
Aturan-aturan itu mungkin tidak sama di setiap masyarakat, jadi ada interpretasi berbeda tentang apa yang benar secara moral, tergantung pada faktor sosial, lingkungan, dan faktor manusia lainnya yang dapat memengaruhi perilaku kita dan cara kita mengambil keputusan.
Tahap Kedua - Orientasi Instrumental
Pada tahap kedua, anak mulai menunjukkan perilaku yang sedikit berbeda, di mana mereka tidak lagi mengikuti aturan secara membabi buta, melainkan mencoba berpikir apakah tindakan tertentu akan membawa sesuatu yang berguna bagi mereka atau tidak. Dengan kata lain, mereka mulai bertanya, "Apa untungnya buat saya?" pertanyaan.
Pada titik ini, hal yang benar untuk dilakukan ditentukan oleh keyakinan individu.Anda akan melakukan sesuatu karena Anda yakin itu bisa bermanfaat bagi Anda, bukan hanya karena orang lain mengatakan itu hal yang benar untuk dilakukan.
Hal ini dapat menyebabkan melakukan sesuatu untuk alasan egois, bukan karena itu hal yang baik untuk dilakukan.
Itu bisa membawa Anda ke situasi seperti "Anda membantu saya, dan saya akan membantu Anda". Terkadang cara berpikir seperti ini tidak terlalu buruk.
Namun ketika kita berbicara tentang anak, perilaku seperti ini dapat menimbulkan efek kontra produktif, membuat anak menjadi kurang penurut bahkan terkadang bertindak buruk dan tidak mendengarkan orang tuanya.
Level 2: Level Konvensional
Di tingkat berikutnya, anak-anak menghargai aturan yang mereka ikuti untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain. Pada tahap pertama tingkat ini, anak-anak menginginkan persetujuan hanya dari orang-orang yang dekat dengannya. Pada tahap kedua, anak menjadi lebih peduli dengan aturan masyarakat yang lebih luas.
Tingkat Dua: Moralitas Konvensional