Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Descartes Meditasi Kedua: "Sifat Pikiran Manusia"

28 Februari 2021   22:07 Diperbarui: 28 Februari 2021   22:26 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Baik "karena itu" maupun " Aku pikir" tidak muncul dalam Meditasi. Tidak adanya "oleh karena itu" penting, karena itu menghalangi kita untuk membaca cogito sebagai silogisme, yaitu, sebagai argumen tiga langkah sebagai berikut:

  1. Apapun yang dipikirkan ada

  2. Aku pikir

  3. Oleh karena itu ; maka Aku ada

Masalah dengan bacaan silogistik, yang secara eksplisit disangkal Descartes di tempat lain dalam tulisannya, adalah tidak ada alasan yang diberikan mengapa (1) harus kebal dari keraguan yang dikemukakan oleh Meditator. Juga, pembacaan silogistik menafsirkan cogito sebagai kesimpulan yang beralasan pada suatu titik dalam keraguan Meditator ketika kesimpulan yang beralasan sekalipun dapat dipertanyakan.

dokpri
dokpri
Tetapi jika segala sesuatu diragukan, bagaimana Meditator dapat mengetahui cogito? Sejumlah bacaan telah diberikan untuk memahami langkah ini. Salah satunya adalah membacanya sebagai intuisi daripada kesimpulan, sebagai sesuatu yang datang sekaligus, dalam sekejap. 

Bacaan lain menafsirkan cogito sebagai ucapan performatif, di mana ucapan itu sendiri yang menegaskan kebenarannya. Artinya, Aku tidak bisa mengatakan " Aku ada" jika Aku tidak ada atau jika Aku tidak berpikir, dan tindakan mengatakan itulah yang membuatnya benar. Jadi, Aku hanya dapat menegaskan keberadaan Aku sendiri (bukan milik orang lain) dan Aku hanya dapat melakukannya dalam bentuk saat ini: Aku tidak dapat mengatakan " Aku pikir, oleh karena itu Aku adalah ada sekarang."

dokpri
dokpri
Perlu dicatat cogito hanya bekerja untuk pikiran. Aku tidak bisa berkata, " Aku berjalan, oleh karena itu Aku ada," karena Aku ragu Aku sedang berjalan. Alasan Aku tidak dapat meragukan Aku sedang berpikir adalah karena keraguan itu sendiri adalah suatu bentuk pemikiran.

Setelah cogito, Meditator mengajukan klaim adalah sesuatu yang berpikir, sebuah argumen yang disebut sum res cogitans, setelah rumusan Latinnya. Ada tiga kontroversi mengenai klaim "Aku dalam arti sempit hanya sesuatu yang berpikir," yang akan kita periksa pada gilirannya: apakah klaim itu metafisik atau epistemologis, apa yang dimaksud dengan "benda," dan apa itu yang dimaksud dengan "berpikir". Beda ilmu dengan iman, _ Ilmu dilakukan dengan keraguan, sedangkan iman jika ragu maka rusak, ilmu kebalikannya_ semakian ragu semakin bagus_//

dokpri
dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun