Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kawin Sedarah

24 Februari 2021   10:24 Diperbarui: 24 Februari 2021   10:46 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembar monozigot, umumnya dikenal sebagai kembar identik, secara genetik identik. Kembar dizigotik, atau saudara kembar fraternal, secara genetik tidak lebih mirip dengan saudara non-kembar. 

Oleh karena itu, jika kembar monozigot berbagi sifat perilaku secara signifikan lebih sering daripada kembar dizygotic, dapat diasumsikan  perilaku memiliki komponen genetik. 

Penting untuk mempelajari sifat-sifat yang sama antara kembar monozigot dan dizygotik, serta saudara non-kembar, karena setiap pasangan saudara dapat menghasilkan informasi yang dibandingkan dengan yang lain. 

Kembar monozigot dan kembar dizygotik berbeda dalam jumlah materi genetik yang dimiliki bersama, tetapi harus memiliki lingkungan prenatal yang sama, sehingga perbandingan perilaku dapat mengisolasi komponen genetik untuk penilaian. 

Kembar dizigotik tidak lebih mirip secara genetik dari saudara non-kembar, tetapi saudara non-kembar tidak berbagi lingkungan pranatal mereka, sehingga perbandingan dapat menghasilkan peluang untuk menilai komponen lingkungan.

Studi Knockout; Teknik penting dalam analisis molekuler dari genetika perilaku adalah studi sistem gugur. Tikus secara harfiah dirancang untuk mengekspresikan atau gagal mengekspresikan ciri-ciri tertentu dengan memasukkan atau mengurangi gen dari sel embrionik dan kemudian memasukkannya kembali ke betina untuk kehamilan. 

Dalam kebanyakan studi sistem gugur, mekanisme dirancang sehingga peneliti dapat menghidupkan dan mematikan gen, biasanya dengan pengobatan dengan antibiotik. Ini dilakukan dengan menggabungkan gen yang dimasukkan atau dihapus dengan gen lain yang rentan terhadap alienasi.****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun