Kembar monozigot, umumnya dikenal sebagai kembar identik, secara genetik identik. Kembar dizigotik, atau saudara kembar fraternal, secara genetik tidak lebih mirip dengan saudara non-kembar.
Oleh karena itu, jika kembar monozigot berbagi sifat perilaku secara signifikan lebih sering daripada kembar dizygotic, dapat diasumsikan perilaku memiliki komponen genetik.
Penting untuk mempelajari sifat-sifat yang sama antara kembar monozigot dan dizygotik, serta saudara non-kembar, karena setiap pasangan saudara dapat menghasilkan informasi yang dibandingkan dengan yang lain.
Kembar monozigot dan kembar dizygotik berbeda dalam jumlah materi genetik yang dimiliki bersama, tetapi harus memiliki lingkungan prenatal yang sama, sehingga perbandingan perilaku dapat mengisolasi komponen genetik untuk penilaian.
Kembar dizigotik tidak lebih mirip secara genetik dari saudara non-kembar, tetapi saudara non-kembar tidak berbagi lingkungan pranatal mereka, sehingga perbandingan dapat menghasilkan peluang untuk menilai komponen lingkungan.
Studi Knockout; Teknik penting dalam analisis molekuler dari genetika perilaku adalah studi sistem gugur. Tikus secara harfiah dirancang untuk mengekspresikan atau gagal mengekspresikan ciri-ciri tertentu dengan memasukkan atau mengurangi gen dari sel embrionik dan kemudian memasukkannya kembali ke betina untuk kehamilan.
Dalam kebanyakan studi sistem gugur, mekanisme dirancang sehingga peneliti dapat menghidupkan dan mematikan gen, biasanya dengan pengobatan dengan antibiotik. Ini dilakukan dengan menggabungkan gen yang dimasukkan atau dihapus dengan gen lain yang rentan terhadap alienasi.****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H