Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Dualisme Immanuel Kant Antara Noumena dan Fenomena

1 Mei 2020   01:51 Diperbarui: 14 Juni 2021   14:50 4969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Immanuel Kant Antara Noumena, Fenomena- dokpri

Filsafat Dualisme Kant  Antara Noumena dan Fenomena

Immanuel Kant (1724-1804) diakui sebagai filsuf Jerman yang terbesar dan paling berpengaruh dalam perjalanan filsafat Barat modern; 

Immanuel Kant mensintesis rasionalisme dan empirisme modern awal, menetapkan istilah-istilah untuk banyak filsafat abad ke-19 dan ke-20, dan terus menggunakan pengaruh signifikan saat ini dalam metafisika, epistemologi, etika, filsafat politik, estetika, dan bidang lainnya.

Pada tulisan ini saya membahas 1 topik tentang  Filsafat Dualisme Immanuel Kant atau Dualisme Kant, merupakan salah satu dari faktor utama yang menentukan arah filsafat Modern menyusul filsafat Dualisme Rene Descartes (1596-1650),  atau Dualisme Cartesian; 

Baca juga : Noumena dalam Pandangan Kantian Serta Agama

Hekekat Dualisme Kantianisme adalah kembali pada idea Platon kepada dunia fenomena, dan dunia realitas noumena;

Secara sederhana Immanuel Kant  mengartikan Noumena adalah  benda/objek pada dirinya sendiri (das Ding an sich). Immanuel Kant menyatakan Manusia tidak dapat mengetahui noumena. 

Sedangkan fenomena adalah benda/objek yang terberi kepada saya, dan kemudian dapat saya pahami atau tangkap melalui penggunaan data indrawi;

Berbeda dengan Platon, karena bagimanapun dualism Kant menghasilkan tendensi skeptis pada filsafat modern, dan menolak kemungkinan pengetahuan konseptual tentang dunia noumena.

Baca juga : Perlukah Merevolusi Pemahaman Terhadap Istilah Fenomena-Noumena?

Filsafat Plato atau Platon dilain pihak memandang dunia Noumenal sebagai objek ilmu sains atau filsafat; namun baik Platon dan Kant sama-sama berusaha menemukan episteme ilmu atau cara memahami ilmu [epistemology]; dan Ilmu pengetahuan (Science): pernyataan-pernyataan yang bersifat pasti/niscaya dan berlaku umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun