Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

McLuhan dan Narkoba Masuk Desa

17 Februari 2020   23:45 Diperbarui: 17 Februari 2020   23:49 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan pada Humas BNN dengan Judul "BNN dan Kemendes PDTT; Proteksi Desa Dari Serbuan Narkoba., tanggal 5 Nov 2018. Ancaman narkoba tak hanya menyerang perkotaan tapi sudah merambah ke pedesaan. Upaya pembangunan desa bersih dari narkoba merupakan langkah strategis yang harus direalisasikan dalam rangka melindungi desa dari ancaman narkoba.

Demikian hal ini disampaikan Kepala BNN, Drs. Heru Winarko, S.H. saat menjadi pembicara dalam kegiatan Sosialisasi Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia, Senin (5/11), di Jakarta.

Dalam kesempatan ini, Kepala BNN mengingatkan bahwa selain menyerang daerah konflik, narkoba mengancam desa yang makmur. Karena dengan tingkat pendapatan dan daya beli yang tinggi maka bandar bisa masuk mencari celah dan memasok narkoba. Bahkan sindikat narkoba telah mampu mengendalikan aparat desa untuk membantu peredaran narkoba. 

Hal ini dapat dilihat dari kasus shabu di Sumut di mana salah satu Kepala desanya turut terlibat dalam jaringan narkoba.Dengan fakta seperti ini, ketahanan desa sangat dibutuhkan oleh sebuah daerah agar bersih dari penyalahgunaan dan peredaran narkoba.

Pertanyaanya adalah bagimana mungkin secara theoria Narkoba Masuk Desa dan bisa mengacam nasib manusia dan bangsa Indonesia? Jawabannya saya meminjam gagasan Marshall McLuhan. Semua orang berilmu dan tidak bodoh pasti tahu nama Marshall McLuhan tokoh yang menciptakan desa global. 

Nama lengkap Herbert Marshall McLuhan, lebih dikenal sebagai Marshall McLuhan (lahir di Edmonton, 21 Juli 1911 meninggal di Toronto, 31 Desember 1980 pada umur 69 tahun) adalah seorang ilmuwan komunikasi dan kritikus asal Edmonton, Kanada.  

Ia populer karena konsepnya tentang desa global (global village), teori medium adalah pesan (medium is the message) dan prediksinya tentang World Wide Web, 30 tahun sebelum hal tersebut ditemukan diera sekarang;

Marshall McLuhan, seorang ahli teori media dan komunikasi, menciptakan istilah "desa global" pada tahun 1964 untuk menggambarkan fenomena budaya dunia yang menyusut dan berkembang pada saat yang sama karena kemajuan teknologi yang menyebar yang memungkinkan untuk berbagi budaya secara instan. Namun, pernyataan mungkin semua budaya di dunia untuk menjadi satu desa global masih kontroversial.

Di satu sisi, orang percaya  jika terus berlanjut, globalisasi budaya akan mengarah ke pasar yang mempesona di mana negara-negara dari semua peluang ekonomi diwakili dan di mana negara-negara yang lebih beruntung datang untuk membantu negara-negara yang kurang beruntung dengan upaya kemanusiaan.

Di sisi lain, evolusi desa global menimbulkan konflik antar budaya, menyebabkan fragmentasi budaya, atau menyebabkan dominasi budaya oleh negara-negara yang lebih maju dan mungkin menciptakan budaya hibrida.

Dengan asumsi analogi Marshall McLuhan tentang dunia sebagai desa global adalah prediksi akurat tentang pengaruh globalisasi budaya, konsekuensi dan manfaat apa yang akan muncul dari kompresi budaya ini termasuk masuknya Narkoba ke pelosok Indonesia? Esai ini akan mempertimbangkan implikasi dari argumen yang saling bertentangan yang membahas pertanyaan ini.

Memahami apa artinya perubahan ini bagi setiap budaya yang ada secara individual, dan berhati-hati untuk mempertimbangkan semua sisi diskusi dengan relevansi yang sama adalah penting untuk membentuk pemahaman universal tentang apa arti globalisasi. Jika kita tidak bisa menyetujui implikasi dari pergeseran budaya ini, mungkin kita tidak bisa mengidentifikasi diri kita sebagai anggota dari desa global.

Masalah identitas budaya tentu bukan yang baru. Ketika McLuhan mempresentasikan idenya tentang "desa global", konsepnya menimbulkan beberapa masalah sosial yang berbeda. 

Sebagaimana menyatakan, "Gagasan budaya dunia yang disatukan di sebuah desa global menimbulkan pertanyaan tentang perwakilan yang setara, berbagi timbal balik, keragaman yang diperkaya, dan saling pengertian keadilan hukum, dan kelas manusia".

Lebih dari sebelumnya, contoh-contoh globalisasi budaya dapat dilihat dalam kehidupan kita sehari-hari. Teknologi telah mengalami perubahan diluar dugaan, memberikan kesempatan bagi individu, pelaku bisnis, kejahatan, dari seluruh dunia untuk berkomunikasi secara instan satu sama lain. 

Messenger instan, Facebook, twiter, IG, Myspace, dan berbagai forum online adalah contoh dari komunikasi instan ini. Maka "desa global",  sebagai pemicu masukknya narkoba di pelosok Tanah Air Indonesia. 

Maka teknologi merupakan alat menciptakan desa global ["pemadatan ruang dan waktu tanpa jarak"], disatu sisi memiliki dampak positif, namun disisi lain mengalienasikan manusia;

Daftar Psutaka: 1968 War and Peace in the Global Village design/layout by Quentin Fiore, produced by Jerome Agel; 1st ed.: Bantam, NY; reissued by Gingko Press, 2001. ISBN 1-58423-074-6.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun