Jawabannya manusia adalah "Sang Perantara" Â pada dua kondisional waktu:[1] dipengaruhi"; dan [2] "mempengaruhi". Manusia adalah "Perantara yang unggul; adalah dimensi bibit meniru merevisi, melakukan inovasi dalam horizon sejarah;
Sebagai "perantara" maka wajib menggunakan diri dan potensi  menghadirkan  keunggulan, dan kemewahan cara pikir, cara bertindak menghasilkan sesuatu yang saya sebut sebagai "the best, the beyond". Dampak berikutnya adalah  karya ini selanjutnya bergulir dipakai  menghasilkan ""mempengaruhi" generasi berikutnya pada cara pikir, cara kebudayan, cara memahami, cara hidup dan seterusnya;
Temuan ilmu baru studi filologi "Epigon" memberikan definisi manusia dalam Dalil baru dengan nama; "Manusia adalah Perantara"
Kemampuan  "Manusia adalah Perantara" adalah praktik diri menghasilakan  trans substansi, dan transformasi "diri" [self] membawa lingkaran kehidupan menjadi lebih baik, lebih bermakna, lebih adil, berkeutamaan, dalam siklus ada dan waktu. Manusia itu adalah  "Perantara";
*/ Tulisan ini hasil proses pembatinan manusia soliter.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H