Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membuat Ilmu

12 Februari 2020   17:55 Diperbarui: 12 Februari 2020   18:23 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Membuat Ilmu Prof Apollo

Membuat Ilmu Dengan Kajian Filologi *

Pada tulisan ini saya memberikan contoh Membuat  Pendefinisan Manusia Kajian Filologi dengan meminjam kata "Epigon". Kata kasar untuk Epigon adalah manusia seperti bebek, manusia pengikut, dan seterusnya . "Epigon" adalah representasi manusia yang hidup tindakan pikiran dan jiwanya mengikuti {"sebagai pengikut"}; kata ini berasal dari makna dari epigonos , artinya "lahir setelah" etimologi kata  : "epi + gonos" ,  artinya anak atau  benih, atau bibit. Kata ini sering dipakai dimaknai sebagai "pengikut atau peniru yang inferior atau manusia peniru atau mimesis atau meneladani"

Contohnya manusia dianggap meniru pola tikus, maka para koruptor disimbolisasi dengan "tikus memakan uang rakyat"; atau tindakan manusia baik dengan meniru teladan nabi, rasul, atau tokoh hebat dunia yang menjadi idiola dalam kehidupannya. Maka , kata ""Epigon" berkonotasi makna luas bisa dipahami dalam konteks: [a] meniru, mengcopy ulang, menyalin, [b] meneladani, [c] mengikuti, [d] mempengaruhi, [e] melahirkan menghidupkan kembali; dan seterusnya; atau jika diandaikan barang bisa berarti barang KW.

Muka kita pun adalah tiruan orang tua ["bibit"], golongan darah, watak sifat, dan mentalpun adalah wujud episteme kata "Epigon". Disisi lain kata "Epigon" memiliki dimensi sejarah, atau dikaitan dalam fusi horizon waktu termasuk kemunculan pada saat ini  tentu dengan tambahan fitur yang kreatif unik dan holistic;

Kita semua adalah manusia "Epigon" dipengaruhi oleh masa lalu kita, keluarga, pendidikan, orang tua, pengalaman, suku bangsa, agama, bahasa, dan kebudayaan secara universal. Maka "Epigon" adalah konsep menghasilkan episteme manusia dengan segala paradox, tatanan, dan seterusnya; kita adalah lahir dari sejarah, dan sejarah ada bentukan rasio instrumental; kita tahu 2+4 adalah 6 adalah wujud peniruan {"Epigon"} dari guru kita, dari buku, dari google dan seterusnya;

Semua hal hama-nama benda, hewan, tumbuhan, jalanan, nama kota, produk industri, proses pernikahan, kematian, kelahiran,  adalah hasil pentukan sejarah dalam "Epigon" dan memunculkan tradisi dalam bahasa manusia sebagai system komunikasi;

Proses "Epigon"   berhubungan dengan dua hal [1] dipengaruhi"; dan [2] "mempengaruhi".

Supaya jelas maka ada contoh dalam filsafat dimana  Pengaruh pemikiran Leibniz pada Kant. Atau jika ingin lebih jelas pemikiran filsafat Martin Heidegger    Dipengaruhi {"[a] meniru, mengcopy ulang, menyalin, [c] meneladani, [d] mengikuti, [e] mempengaruhi, [f] melahirkan menghidupkan kembali"} gagasan Anaximander,  Parmenides,  Heraclitus, Platon, Aristotle,  Duns Scotus,  Kant, Holderlin,  Schelling,  Hegel,  Kierkegaard, Nietzsche,  Dilthey, Brentano,  Husserl, Rilke, Trakl;

Prosses    "Epigon"    berhubungan dengan   "mempengaruhi", maka semua hasil pikir, dan pemikiran Martin Heidegger melahirkan sesuatu yang unik, baru, dan berbeda  dengan pendahulunya pada buku karya agung berjudul "ada dan waktu "Being and Time (bahasa Jerman: Sein und Zeit) (1927),

Gagasan pemikiran original Being and Time  ini kemudian menghasilkan apa yang disebut "mempengaruhi", pemikir selanjutnya seperti melahirkan tokoh baru;  Agambenm  Arendt,  Benoist,  Bloom,  Borgmann,  Caputo, Derrida,  Dreyfus, Foucault, Gadamer, Grant,  Kuki,  Lacan,  Lowith,  Marcuse,  Merleau-Ponty, Nancy,  Ricoeur,  Rorty,  Sartre , Stiegler,  Strauss, Vattimo;

Apa hasil Membuat Ilmu Filologi Untuk Pendefinisan Manusia sebagai "Epigon" seusai penjelasan tema tulisan ini;

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun