Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Herder: Epsiteme Sejarah Manusia [10]

5 Februari 2020   10:54 Diperbarui: 5 Februari 2020   10:57 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehangatan yang lambat, bercampur dengan kelembaban, menghasilkan bala tentara serangga dan amfibi; tak satu pun dari tokoh-tokoh ajaib Dunia Lama yang benar-benar bersinar dengan api cepat. 

Kekuatan otot singa, lompatan dan tampilan harimau, pemahaman gajah yang halus, sifat lembut rusa, kebencian nakal monyet Afrika atau monyet Asia tidak unik untuk binatang apa pun di Dunia Baru. 

Dengan susah payah, mereka telah melepaskan diri dari lumpur yang hangat; ini tidak memiliki gigi, seperti kaki dan cakar, sepertiga di ekor dan sebagian besar ukuran, keberanian dan kecepatan. 

Di pegunungan mereka menjadi lebih bersemangat; tetapi mereka juga tidak menjangkau hewan-hewan Dunia Lama, dan sebagian besar menunjukkan sifatnya yang keras atau seperti sisik tidak memiliki arus listrik.

5. Akhirnya, apa yang kita perhatikan pada tanaman, mungkin akan ada fenomena yang lebih aneh pada hewan, yaitu sifat mereka yang sering absurd dan adaptasi lambat mereka terhadap iklim aneh, terutama antipodal. 

Beruang Amerika, yang digambarkan Linn 11 , juga menjaga waktu Amerika siang dan malam di Swedia. Dia tidur dari tengah malam hingga siang dan berjalan dari tengah hari ke tengah malam seolah-olah itu adalah hari Amerika-nya; dengan sisa nalurinya, ia melestarikan waktu tanah airnya. 

Bukankah seharusnya pernyataan ini bernilai lebih dari satu dari garis-garis lain bumi, dari belahan timur dan selatan? Dan jika perbedaan antar hewan ini berlaku, haruskah umat manusia, terlepas dari karakternya yang khas, menganggapnya benar-benar kosong?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun