Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Apa Kata Filsafat tentang Iri Hati [2]

8 Januari 2020   10:48 Diperbarui: 8 Januari 2020   11:53 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sebagian besar pengamat kecemburuan, dari Aristotle  telah mendesak  hal itu paling sering dirasakan terhadap orang-orang dengan siapa subjek menganggap dirinya dalam kompetisi, sehingga perbedaan yang sangat besar dalam kesejahteraan tidak memunculkan sifat iri hati.

Dan ada beberapa bukti empiris untuk mendukung klaim ini.  Hal ini biasanya dijelaskan oleh hipotesis  tolok ukur terhadap orang yang mengukur kesejahteraan komparatif, dalam beberapa hal (mungkin metaforis) pada kearifan suatu Negara atau kearifan organisasi lokal. 

Jika benar, ini menimbulkan pertanyaan apakah mencegah ketidaksetaraan yang berlebihan kemungkinan akan mengurangi frekuensi atau intensitas kecemburuan. Tetapi itu  menunjukkan   fenomena iri hati umum, atau kelas, ke arah mana   diarahkan mungkin tidak menimbulkan ancaman besar jika  masyarakat sudah tertata dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun