Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Transendental Semiotika von Humboldt [8]

3 Januari 2020   10:01 Diperbarui: 3 Januari 2020   10:04 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Setelah didirikan, melalui kombinasi refleksi filosofis-metodologis dan analisis linguistik konkret, prototipe linguistik adalah untuk melayani dan melayani Humboldt sebagai panduan dan pembandingan tertium untuk studi dan perbandingan berbagai bahasa dan kelompok bahasa.

Singkatnya, prototipe tidak dapat dilihat sebagai objek, daftar fitur struktur permukaan tertentu, tidak menyerupai bahasa aktual yang ada, tetapi sebaliknya singkatan dari komunalitas elemen, aturan, dan struktur yang mendasari semua produksi bahasa.

Misalnya, keberadaan unsur-unsur fonetis dalam bahasa tertentu, yang merupakan sistem suara  dan kata individualnya selalu menggabungkan unit suara dengan unit pemikiran, harus dipahami sebagai bagian dari sifat prototipe bahasa, sedangkan Lautsystem tertentu dari bahasa itu karena dihasilkan dari perkembangan historisnya menjadi subjek penyelidikan linguistik tertentu.

Demikian pula, tetapi pada skala yang lebih besar, Humboldt berpikir penyelidikan bahasa individu dan bentuk dan karakter spesifik mereka harus dipandu oleh kesadaran ahli bahasa tentang elemen prototypal di dalamnya sementara karyanya  harus berkontribusi pada pengetahuan kita tentang prototipe. Oleh karena itu, tugas ahli bahasa adalah "mempelajari setiap bahasa sebagai bagian dari bahasa universal spesies manusia.

 Namun untuk bahasa Humboldt tidak berbeda satu sama lain sebagai spesies (Gattungen) tetapi sebagai individu; karakter mereka tidak berkaitan dengan spesies tetapi kepada mereka sebagai individu yang dikondisikan oleh dan sebagai hasil dari perkembangan sejarah spesifik mereka sendiri;

Studi komparatif dari bahasa-bahasa dunia, seperti yang dibayangkan Humboldt, dengan demikian merupakan tantangan konstan bagi ahli bahasa empiris dan filsuf; yaitu, untuk menemukan dalam data linguistik yang berkaitan dengan prototypal dalam bahasa dan untuk meningkatkan pengetahuan kita tentang sifat bahasa dan kapasitas bahasa manusia.

Lebih lanjut, ia melihat pentingnya studi linguistik (Sprachstudien) dalam penemuan permainan bahasa bagian dalam pembentukan dan transmisi ide (Vorstellungen) tidak hanya dalam "pengertian metafisik" sebagai pengondisian penciptaan konsep, tetapi  dalam cara di mana bahasa individu menanamkan jejak formatif pada konsep-konsep ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun