Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Otakmu [5]

12 Desember 2019   22:51 Diperbarui: 12 Desember 2019   22:57 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Praktik memiliki banyak sisi berbeda dan berbagai tingkat perkembangan, mulai dari pengalaman empiris dan berakhir dengan eksperimen ilmiah yang ketat. Adalah satu hal untuk mempertimbangkan praktik manusia primitif mendapatkan api dengan cara gesekan. Dan yang lain, praktik alkemis abad pertengahan mencoba menemukan batu filsuf yang akan mengubah logam dasar menjadi emas. Penerbangan ruang angkasa modern, eksperimen fisik dengan peralatan daya penyelesaian luar biasa, perhitungan komputer dan operasi jantung, gerakan pembebasan manusia, ini merupakan praktik.

Beberapa proposisi teoretis dapat secara langsung dikonfirmasi dan dipraktikkan (misalnya, asumsi para ahli geologi ada bijih uranium di tempat tertentu pada kedalaman tertentu). Yang lain harus secara praktis dikonfirmasi dengan cara-cara yang sangat berputar-putar, yang melibatkan hubungan jangka panjang atau pendek, melalui ilmu-ilmu lain, melalui bidang pengetahuan yang diterapkan, melalui aksi revolusioner massa, yang pengaruhnya mungkin baru beberapa tahun kemudian. Ini adalah bagaimana ide matematika tertentu, proposisi fisika teoretis, biologi, psikologi, sosiologi, filsafat, sejarah, teori estetika, dan sebagainya, berlaku. Segala sesuatu yang benar-benar ilmiah harus pasti, langsung atau tidak langsung, cepat atau lambat, terwujud dalam kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun