Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Isi Otakmu [2]

12 Desember 2019   17:25 Diperbarui: 12 Desember 2019   17:32 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pidato adalah cara yang ampuh untuk mempengaruhi psikologi manusia. Dan fungsi ini termasuk yang tertua. Ungkapan yang berubah kadang-kadang dapat menghentikan tentara dalam penerbangan dan merebut kemenangan dari kekalahan. Sebuah kata dapat berupa obat yang meringankan penderitaan manusia, atau racun yang menyebabkan rasa sakit luar biasa. Karena itu bahasa memiliki banyak kekuatan untuk mempengaruhi. Kita semua percaya pada kekuatan kata-kata. Mereka dapat membuat seseorang menangis, menangis atau tertawa. Kata-kata bisa membunuh seseorang dan menghiburnya dalam kesedihannya. Di zaman kuno, ketika segala sesuatu meresap dengan keyakinan pada keajaiban kata-kata, dan bahkan hari ini, kata-kata telah dikenal untuk memberikan semacam pengaruh kuat secara misterius dan begitu digunakan oleh psikiater yang terampil dalam menyembuhkan pasien mereka.

Tujuan dari komunikasi verbal tidak hanya pemahaman dan persetujuan tetapi keinginan untuk menyarankan sesuatu kepada orang lain, untuk meyakinkan, untuk mengajar, untuk mempengaruhi orang itu dan membimbing tindakannya. Ada di antara orang-orang yang disebut hubungan kehendak, yang diekspresikan dalam bentuk perintah, instruksi, larangan, izin, kepatuhan, pembangkangan, dan sebagainya.

Pengaruh pada kesadaran melalui ucapan tidak hanya terjadi dalam kerangka sempit komunikasi bilateral; itu dilakukan pada skala kelompok sosial dan seluruh negara dan kemanusiaan pada umumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun