Baca juga: Menuangkan Ide dalam Tulisan, Antara Kualitas dan Kuantitas
Perubahan kuantitas dan kualitas saling terkait, perubahan kualitas juga melibatkan perubahan kuantitatif. Ini umumnya dinyatakan dalam kenyataan ketika tingkat organisasi materi meningkat, laju perkembangannya meningkat. Setiap tingkat organisasi materi memiliki hukum kuantitas khusus. Spesies hewan baru yang beradaptasi dengan lebih baik menghasilkan keturunan yang kemampuan bertahan hidupnya yang lebih besar menjamin peluang yang lebih luas untuk menyebar.
Hukum transformasi kuantitatif menjadi perubahan kualitatif dan sebaliknya menempatkan sejumlah tuntutan metodologis pada kognisi. Ini memungkinkan dan mengharuskan kita untuk mempelajari suatu objek dari sudut pandang kuantitas maupun kualitas. Mempelajari aspek kuantitatif berbagai hal memiliki makna yang sangat besar dalam sains, teknologi, dan praktik sehari-hari. Akses ke masalah sains yang mendalam, termasuk biologi dan penelitian sosial, menuntut metode matematika yang sangat halus.
Sampai baru-baru ini, biologi, fisiologi, linguistik, psikologi, dan banyak ilmu lain membuat sedikit atau tidak menggunakan matematika, tetapi sekarang mereka maju sebagian besar karena penerapan metode matematika. Sibernetika telah membuka peluang yang sangat menggoda untuk digunakan dalam sains modern. Sejauh mana matematika dapat digunakan dalam studi ini atau ilmu yang ditentukan oleh sejauh mana kuantitas dapat disarikan dari kualitas. Dalam setiap kasus spesifik abstraksi ini memiliki batasnya.
Dalam penelitian ilmiah penerapan metode matematika selalu mengandaikan pengetahuan yang mendalam tentang subjek. Para ilmuwan membutuhkan matematika tidak hanya untuk perhitungan dan perhitungan walaupun, tentu saja, peran matematika dalam sains ini sangat penting tetapi sebagai teknik heuristik yang efektif, dan juga untuk mengembangkan ketelitian dan disiplin pemikiran logis.
Para pengikut Pythagoras berasumsi tatanan universal didasarkan pada harmoni angka. Para pemikir kemudian menyarankan angka-angka menunjukkan bagaimana dunia diatur. Pendekatan yang masuk akal adalah untuk memastikan definisi kuantitatif tidak melebihi ketajaman kualitatif fakta dan hukum. Kita dapat sepenuhnya memahami esensi suatu objek hanya dengan mempertimbangkan kuantitas dan kualitas dalam kesatuan mereka, interkoneksi mereka.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H