Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Alienasi Feuerbach [8]

7 Desember 2019   18:07 Diperbarui: 7 Desember 2019   18:18 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ide-ide Pencerahan dan kemajuan ilmu pengetahuan tidak selalu mengarah pada penghancuran kepercayaan agama. Beberapa orang berpendapat   penelitian ilmiah sebenarnya memperkuat kepercayaan pada 'penulis hukum alam'. Namun, Tuhan seperti itu cenderung dipandang sebagai jauh yang jauh dari kepercayaan Kristen tradisional tentang Allah yang pengasih yang secara aktif menengahi dalam urusan manusia.

Pendekatan Feuerbach terhadap masalah agama dapat dilihat sebagai puncak alami dari modernisme. Dia menekankan keutamaan akal dan menggunakan bukti empiris untuk mendukung kesimpulannya dan yakin dan optimis   metode seperti itu akan membawanya ke kebenaran. Dia jauh dari pendekatan abad pertengahan ke agama di mana wahyu ilahi dipandang sebagai dasar otoritatif untuk pengetahuan. Alih-alih, Feuerbach menantang wahyu ilahi dan menyerahkannya kepada penyelidikan akal manusia. 

Lebih jauh lagi, minat Feuerbach pada manusia sebagai ukuran semua hal lagi mencerminkan penekanan pasca-Pencerahan pada otonomi dan individualisme. Feuerbach mengembangkan metanarasinya sendiri di mana umat manusia berkembang melalui tahapan-tahapan menolak dewa-dewa zaman sebelumnya sebagai idola sebelum akhirnya sampai pada pemahaman   semua agama adalah ilusi.

Dengan demikian ide-ide Feuerbach menggambarkan cara di mana pendekatan modernis dapat dilihat sebagai merusak agama. Namun, tidak perlu begitu dan untuk beberapa metode modernis mengarah pada pemahaman tentang Tuhan yang adalah penulis hukum alam dan dapat ditemukan melalui pengejaran sains. 

Pendekatan ini  mensyaratkan sejumlah kepercayaan dan nilai-nilai tradisional yang dikerjakan ulang. Hilang sudah Tuhan intervensi melakukan mukjizat dalam menanggapi doa. Sebagai gantinya adalah semacam arsitek ilahi dan ahli matematika yang dapat dikagumi karena cara indah di mana ia telah menciptakan penciptaan teratur dan terarah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun