Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Fenomenologi Hussrel dan Heidegger [1]

16 November 2019   14:28 Diperbarui: 16 November 2019   14:39 1442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karakter hermeneutik dari pemikiran Heidegger memanifestasikan dirinya  dalam penafsirannya tentang puisi , di mana ia menemukan roh yang menyenangkan di Friedrich Hlderlin , salah satu penyair besar Jerman, yang karyanya ia meresmikan interpretasi yang sama sekali baru; tetapi ia memanifestasikan dirinya secara setara dalam interpretasinya tentang metafisika , yang coba dibayangkan oleh Heidegger sebagai kejadian yang ditentukan oleh terlupakannya Being, sebuah kejadian di pusat di mana umat manusia menemukan dirinya sendiri dan yang manifestasinya paling jelas ditemukan dalam "teknis," "Upaya modern untuk mendominasi Bumi dengan mengendalikan makhluk yang dianggap sebagai objek.

Konsep kesadaran transendental, yang merupakan pusat bagi Husserl, tidak ditemukan dalam Heidegger yang dengan jelas menunjukkan bagaimana Heidegger, dalam Sein und Zeit, telah memisahkan dirinya dari fenomenologi Husserl.

Eugen Fink, selama beberapa tahun kolaborator Husserl, yang esainya "Die Phanomenologische Philosophie Edmund Husserls in der gegenwrtigen Kritik" (1933) menyebabkan radikalisasi filosofi, idealisme transendental Husserl, kemudian berubah ke arah lain, yang mendekati posisi Heidegger dan bercerai sendiri. pada saat yang sama dari Husserl.

Ludwig Landgrebe, yang merupakan asisten pribadi Husserl selama bertahun-tahun, diterbitkan pada tahun 1939 Erfahrung und Urteil ( Pengalaman dan Penghakiman ), yang pertama dari karya anumerta Husserl yang didedikasikan untuk silsilah logika. Di antara para sarjana berbahasa Jerman, Landgrebe tetap paling dekat dengan pandangan asli Husserl dan mengembangkannya secara konsisten dalam beberapa karya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun