Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Socrates; Rezim dan Siklus Politik [4]

1 Oktober 2019   13:09 Diperbarui: 1 Oktober 2019   15:07 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan memakami  Siklus Socrates, para punggawa Indonesia  dapat merenungkan realitas demokrasi kontemporer: jika Indonesia ingin mempertahankan paradigma demokrasi, apa yang harus dilakukan?  Indonesia  mungkin dapat menemukan beberapa butir kebenaran pada   peringatan Socrates tentang kelemahan demokrasi.

Sebagai pengingat, siklus Socrates memiliki beberapa keterbatasan yang melekat. Dan keterbatasan itu adalah sisi lain pada   nilai intrinsiknya sendiri. Untuk menghargai nilai-nilai intrinsik pada   wacana Socrates, perlu memahami batasan-batasan itu. Bab selanjutnya membahas  Siklus konstitusi  Socrates.

Daftar Pustaka:

Platon. (1997). Republik. Dalam JM Cooper, Platon Complete Works (G. Grube, & C. Reeve, Trans., Hlm. 971-1123). Indianapolis: Hackett Publishing Company, Inc.

Platon. (2007). Republik. (D. Lee, & M. Lane, Trans.) London: Penguin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun