Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Masalah Papua, Seandainya Saya Presiden

2 September 2019   10:19 Diperbarui: 2 September 2019   10:27 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dan ketiga saya ditemanian oleh Inerie atau disebut sebagai 'Piramida Alam'. Tugas Inerie melakukan ritual membawa tanah dan air dari pangkuan ibu Inerie  Bajawa Flores. 

Inerie, gunung berapi yang statusnya saat ini aktif merupakan gunung berapi tertinggi di Pulau Flores dengan ketinggian mencapai 2.245 dpl. Inerie adalah gunung yang sangat menonjol. Berdiri menjulang di pesisir selatan pulau Flores dengan puncak mengerucut sempurna, membuat gunung ini disebut sebagai 'Piramida Alam.

Tugas Sabdo Palon Noyo Genggong melakukan ritual adalah membawa tanah dan air pada tujuh pasangan "Gunung Kembar" di Indonesia (1) Sibayak dan Sinabung, di Sumatera Utara, (2) Marapi dan Singgalang, di Sumatera Barat, (3) Gede dan Pangrango, Jawa Barat, (4) Sumbing dan Sindoro, Jawa Tengah, (5) Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah, (6) Arjuno dan Welirang, Jawa Timur, (7) Bawakaraeng, dan Lompobattang di Sulawesi Selatan. 

Sabdo Palon Noyo Genggong juga membawa tanah dari dua tempat berasal pada makam mantan punggawa Negara ini yang mendahului periode sebelumnya. Tidak lupa juga saya minta tolong Putri Gandung Mlati untuk membawa ["Api abadi"]; Mrapen dari  Kabupaten Grobogan yang pernah mati pada obor Asian Game waktu diarak depan Istana Negara.

Tugas Itak Ayan atau Nini Punyut melakukan ritual adalah membawa, lilin, emas, kemenyan, ayam, batang ulin, telor, nasi, dan sesajian makanan paling enak lainnya, beras kuning, dan peralatan nyirih. Kemampuan beliau ini saya pakai akibat kegagalan saya memahami  hakekat keseluruhan pada dokrin "Weruh Sak Durunge Winarah". 

Maka saya melakukan ritual 3 hari dan tiga malam metafisik di Gunung Jaya Wijaya, Danau Habema, dan Taman Nasional Lorentz  pada jam 24.00 sampai jam 03.00,    malam Weton Wage, di mana salah satu malamnya ada pada hari terjepit pada tanggal tersebut.

Ke [2] Jika saya jadi presiden maka saya melakukan apa yang disebut "Andhap Asor, Wani Ngalah Luhur Wekasane" artinya  siapa yang mau atau berani mengalah pada akhirnya mendapat kemulyaan. 

Setelah pada tahap [1] saya lakukan maka selanjutnya   mendatangi 3 tempat ini di Papua, yakni secara berurutan sesuai hitungan arah angin arah air mulai  [a] Sorong, dan [b] Merauke, dan [c] Jayapura. 

Pada tiga tempat ini saya akan mengundang para kepala adat kemudian diundi secara acak random untuk menghasilkan 12 suku perwakilan  untuk [1] mencuci kaki kepala suku tersebut, dan meminyakinya, kemudian menciumnya meminta saling memaafkan sebagai sesama manusia ciptaan Tuhan; 

[2] melakukan pesta Adat, dengan diikuti makan bersama dilapangan terbuka pada malam hari dilakukan Pesta Bakar Batu dalam tradisi Papua sebagai bentuk  akhir penyelesaian konfik dan menciptakan zona perdamaian bersama-sama dengan menggunakan tambahan 3 buah batu yang saya bawa dari kaki gunung merapi, gunung sindoro, dan gunung sumbing; 

[3] dan sebagai penutup dilakukan pentas seni Yospan sambil mengunyah nyirih, dicampur sedikit anggur sebagai penghormatan adat luhur. Anggur yang diminum adalah anggur tuak asli nusantara pada 5 sumbu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun