Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kebenaran Itu "Belum Ada"

10 Agustus 2019   15:30 Diperbarui: 10 Agustus 2019   15:39 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori  kosmogoni, ada perbedaan antara kosmis dengan alam semesta yang bersifat netral. Kosmos adalah adanya tatanan yang tepat, baik, indah, dapat dapat dipahami. Kosmos adalah aspek jasmani (raga) dari "logos". Maka konsep kosmos logos dapat dipahami oleh fakultas akal budi, dan fakultas kesan indrawi.

dokpri
dokpri

Aristotle, Platon membagi kosmos dalam dua tatanan, (a) fana (sublunar). Dan kedua (b) wilayah abadi (supralunar), bersifat dialektika dengan kesinambungannya, konstan, dan tidak mengalami perubahan. Pada sisi waktu kosmos tidak berawal, dan tidak berakhir, abadi dalam waktu. Ada dua pilihan dalam memahami realitas alam semesta (a) mengekang Tuhan dengan pertimbangan logika atau melalui Scientia (pembisaan pelatihan intelektual), (b) memahami semua realitas dengan jalan realitas melalui (religio) agama. 

Maka implikasi pada "Novum Organum Scientiarum", oleh Francis Bacon (1561-1626), tentang Tuhan menyediakan dua Kitab bagi manusia yakni Kitab Suci, dan Kitab Alam. Dua kitab ini memunculkan episteme gagasan filsafat Skolastik dengan dua cara menemukan Tuhan, dan realitas melalui (religio), dan melalui Scientia (pembisaan pelatihan intelektual) sebagai upaya mencari keselamatan atau membangun "regnum hominis" (pengetahuan sebagai kekuasaan manusia di dunia) atau establishing the dominion of man on earth ("regnum hominis").

Aristotle pun menyatakan kebenaran memiliki 1 substansi, dan 9 kategori, sangat sulit dan rumit untuk paham sesuatu mesti melalui cara ini. Kata-kata Socrates: {"Gnothi Seauton kai meden agan"}, artinya ["kenalilah dirimu sendiri, dan jangan berlebihan"). Tulisan "Gnothi Seauton kai meden agan"},  terdapat pada Kuil orakel terkenal di Delphi Dewa Apollo dalam tradisi Yunani Kuna.

dokpri
dokpri
"Apakah itu kebenaran";. Plato atau Platon membuat 5 dua [1] garis membagi kategori bergerak keluar dari zona gua [2]"Eikasia (persepsi/gosib)" atau [3] "Pistis (kesan pancaindra"] menuju tahap lebih tinggi yakni tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan menjadi manusia pembelajar memahami [4] "Dianoia"] atau logika abstrak matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan [5] "Noesis"] atau (Arete) pada dokrin paidea. 

Tetapi Ploton mengakui ada ristensi alam yang tidak didapat dipahami dengan 5 tahap tersebut dalam mencari apa disebut idea indah baik dan benar. Ristensi ini oleh Platon disebut disebut Khora (Chora), atau persilangan kemenjadian dengan 4 anasir tanah, api, udara, air ada yang tidak dapat ditundukkan oleh logika manusia.

"Apakah itu kebenaran";.  Immanuel Kant (1724-1804), 12 Kategori "The Critique of Pure Reason" pada akhirnya   menyatakan "Noumena" adalah benda/objek pada dirinya sendiri (das ding an sich). Manusia tidak dapat mengetahui noumena (sebagai misteri X). Cabe belum tentu cabe karena pohon cabe tidak dapat dikonfirmasi apakah dia benar pohon cabe dan bisa menjawabnya, pohon manggis, rambutan tidak bisa dikonformasi diajak dialog.

dokpri
dokpri
"Apakah itu kebenaran";. Abad 17 ketika Isaac Newton (1643-1727) merumuskan alam sebagai teori universal gravitasi berkeyakinan alam semesta adalah buah kehendak Tuhan dalam bentuk Matematika. Max Born (1882-1970) peraih nobel fisika 1954, memberi kuliah umum tentang angka misteri 137, menyatakan ada hubungan teori relativitas umum dengan teori kuantum;. Teori relativitas umum mampu membuat rekonstruksi awal sejarah alam semesta.

"Apakah itu kebenaran";. Max Born (1882-1970) peraih nobel fisika 1954, memberi kuliah umum tentang angka misteri 137, menyatakan ada hubungan teori relativitas umum dengan teori kuantum;. Teori relativitas umum mampu membuat rekonstruksi awal sejarah alam semesta. Isaac Newton (1643-1727) merumuskan alam sebagai teori universal gravitasi berkeyakinan alam semesta adalah buah kehendak Tuhan dalam bentuk Matematika.

dokpri
dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun