Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Paradoks Pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia [2]

2 Agustus 2019   20:11 Diperbarui: 3 Agustus 2019   15:04 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi - Warga menyalakan kembang api saat malam pergantian tahun baru di kawasan Monas, Jakarta, Selasa (1/1/2019). (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Belum lagi alienasi kesenjangan pendidikan, social ekonomi, dan kedatangan pendatang 2x lebih besar berkembang atau semacam transmigrasi penduduk professional ke Kalimantan. Artisipasi kesenjangan dalam semua tatanan mesti di tata dalam rerangka keadilan, dan harmoni tetap terpelihara.

Semua akumulasi sejarah masa lalu itu dan tindakan pemindahan ibu kota Negara menghasilkan alienasi dan paradox  akibatnya kondisi ini membuat semacam kemarahan, dan kecemburuan alam tidak bisa cegah dipahami dalam kerangka logika, sampai kepada transposisi penyatuan struktur masyarakat tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun