Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Bisakah Sidang di Mahkamah Konstitusi Menemukan Jenis Kebenaran Baru [3]

4 Juni 2019   22:49 Diperbarui: 4 Juni 2019   23:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari perspektif ini, suasana hati mengungkapkan ketidakberdayaan pengalaman manusia dan membuat manusia dapat mengakuinya. Bahwa  ["Mood Suasana Hati" atau Stimmung"] sebagai Dasein [pengganti kata manusia], wujud sebagai 'keadaan pikiran' saat Sidang di Mahkamah Konstitusi memungkinkan bisa  Menemukan Jenis Kebenaran Baru. 

Maka Heidegger menggunakan kata  Disposedness adalah penerimaan (yang hanya menemukan hal-hal yang penting bagi seseorang) dari Dasein, menjadikan Befindlichkeit sebagai 'sudah-telah-menemukan sendiri-di-sana'.

Untuk membuat hal-hal yang kurang abstrak,   dapat mencatat pengertian  disposedness adalah kondisi transendental apriori untuk, dan dengan demikian muncul pra-ontologis dalam, fenomena mood sehari-hari (Stimmung).

Menurut analisis Heidegger, manusia  selalu dalam suasana hati atau lainnya. Jadi katakanlah saat depresi, sehingga dunia terbuka (diungkapkan) kepadaku sebagai tempat yang suram dan suram. Saya mungkin bisa mengubah diri saya keluar dari suasana hati itu, tetapi hanya untuk memasuki yang berbeda, katakan euforia atau kelesuan, suasana hati yang akan membuka dunia kepada saya dengan cara yang berbeda.

Heidegger berpendapat bahwa suasana hati ["bukanlah"] pewarnaan subyektif batin yang diletakkan di atas dunia yang diberikan secara objektif fakta data matematika (yang pada dasarnya adalah mengapa 'keadaan pikiran' adalah terjemahan Befindlichkeit yang berpotensi menyesatkan, mengingat istilah ini menyebut nama yang mendasari apriori kondisi untuk suasana hati).

Bagi Heidegger, suasana hati (dan kecenderungan) adalah aspek-aspek dari apa artinya berada di dunia sama sekali, bukan tambahan subyektif terhadap ketidakmampuan itu. Di sini perlu dicatat beberapa aspek dari penggunaan bahasa yang biasa mencerminkan bacaan anti-subyektivis ini.

Jadi kita berbicara tentang suasana hati daripada suasana hati di dalam diri kita, dan kita tidak memiliki masalah untuk memahami gagasan suasana hati publik (misalnya, suasana hati orang banyak atau masyarakat atay publik). Namun, dalam memperhatikan ciri-ciri suasana hati ini,  harus berhati-hati. 

Ini akan menjadi kesalahan untuk menyimpulkan dari mereka bahwa suasana hati adalah kondisi eksternal, bukan internal. Suasana "tidak datang dari 'luar' maupun dari 'dalam', tetapi muncul dari [Being-in-the-world], sebagai cara dari makhluk seperti itu". 

Namun demikian, gagasan  suasana hati memiliki karakter sosial memang mengarahkan kita pada implikasi yang mencolok dari keseluruhan kerangka kerja Heidegger: dengan Being-in-the-world yang diidentifikasi sebelumnya sebagai semacam budaya bersama, itu mengikuti repertoar pengungkapan dunia. Atau  suasana hati di mana saya mungkin menemukan diri saya sendiri akan dikondisikan secara budaya.

Daftar Pustaka : Heidegger, Martin., Being and Time, translated by Joan Joan Stambaugh., Albany, New York: State University of New York Press, 1996.

Heidegger, Martin., Being and Time., A Revised Edition of the  Stambaugh Translation., Joan   Stambaugh  Translator., Dennis J Schmidt., Revised and with a Foreword by.,  Suny Series in Contemporary Continental Philosophy., 2010.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun