Selanjutnya proses rasionalisasi kemudian dimengerti sebagai upaya menuju pemikiran teknis yang ketat atau, "Tindakan Instrumental" pada gagasan Max Horkheimer (1895-1973), Theodor Adorno (1903-1969), Herbert Marcuse (1898-1979 sebagi kritik pada budaya industri [perusahaan] mewujudkan pada "Rasio Teknokrat".Â
Menurut Jurgen Habermas, penerus pemikiran Frankfurt school berpendapat sebenarnya kita telah salah mengartikan arti dari Rasio, baginya Rasio telah direduksi hanya semata-mata kegiatan yang bersifat teknis-instrumental, mengeringkan nilai-nilai dunia demi menjadikan manusia sebagai sarana belaka.
Rasio yang digunakan didominasi [pemilik modal dan kuat] Â atau mewujudkan dalam satu bentuk rasio tunggal sebagai idiologi, yaitu rasio instrumental. Maka semua mekanisme psikologi sampai cara bahasa yang digunakan oleh rasio instrumental tersebut mengintervensi bahasa komunikasi praktis sehari-hari sampai hari ini menjadi [dogma] atau masuknya pemahaman ekonomi-kapitalis pada pola hidup sehari-hari), kemampuan emansipasi dalam rasio social-moral pemutlakan bahasa teknis menjadi salah atau kurang tepat bagi bahasa komunikasi bersifat intersubyektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H