Seluruh model fallacy baik Aristotle, Bacon (induksi), Arnauld and Nicole, Locke, Bentham, Whately, Copy, dapat disimpulkan pada keseluruhan membahas tatanan {bagimana "The hallmarks of scientific research" dapat tercapai").
[c] Sedangkan lembaga survey seperti  Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi, dengan meminjam pada makna "The 'Allegory Of The Cave" atau Alegori Gua (Cave) pada pemikiran buku pada teks Buku VII The Republic Platon atau Politeia Platon, atau esensi dialog Socrates Glaukon pada teks Buku VII ["514a1 sampai 517a6"].
Maka lembaga survey seperti  Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi,  wujud upaya menaikkan martabat manusia dengan penggunaan episteme Platon atau  Tindakan paksa keluar dari zona gua ["Eikasia (persepsi/gosib)" atau "Pistis (kesan pancaindra"] menuju tahap lebih tinggi yakni tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan menjadi manusia pembelajar memahami ["Dianoia"] atau logika abstrak statistika matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan ["Noesis"] atau (Arete) pada dokrin Platon.
Karena lembaga survey seperti  Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi, sudah melakukan pencapaian The hallmarks of scientific research" yang terukur, dapat divalidasi, dapat diverifikasi, memiliki metode tertentu, dan memenuhi uji fakta empiric sebagaimana dokrin universal kebenaran ilmu dengan memanfaatkan alat akademik terbaik;
Maka perdebatan paradox [konflik]  antara hasil survey Quick Count Pilpres 2019 Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi, dengan episteme yang jelas melawan opini  pasangan urut  02 mengumumkan menang sampai 3 kali pernyataan dengan alasan exit poll dan real count tidak bisa disamakan karena mereka memiliki tingkatan episteme yang berbeda. Dan tidak perlu diperdebatkan karena tradisi akademik sudah memberikan jawaban.
Paradoks dua kubu ini  ebagai hal yang wajar karena mereka memiliki tingkat kebenaran yang berbeda dan kualitas mutu akademik yang berbeda.Â
Pasangan  urut 02 mengumumkan menang sampai 3 kali pernyataan dengan alasan menggunakan exit poll dan real count hanya sebatas tahap ilmu Platon {A, dan B}sedangkan Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi, sudah lebih tinggi sampai pada tahap {C, dan D} pada dokrin Ilmu Platon sebagai warisan akademik yang dipakai sampai hari ini untuk menghasilkan kebenaran secara matematika statistika;
Saran saya sebaiknya pasangan urut Calon Presiden Wakil Presiden  02 mengumumkan menang sampai 3 kali pernyataan dengan alasan menggunakan exit poll dan real count harus dipaksa keluar dari zona gua ["Eikasia (persepsi/gosib)" atau "Pistis (kesan pancaindra"] menuju tahap lebih tinggi yakni tahap pengetahuan intelek atau episteme dalam kemampuan menjadi manusia pembelajar memahami ["Dianoia"] atau logika abstrak Statistika matematika, dan sampai kepada tertinggi tertanammnya jiwa manusia pada pengetahuan ["Noesis"] atau (Arete) pada dokrin Platon.
Demikian juga mau adu debat maka pakailah data; maka saya yakin lembaga  Litbang Kompas, Indo Barometer, LSI Denny JA, Median Kedai Kopi mampu dan bisa mempertanggungjawabkan riset ilmiahnya dengan  melampirkan metode, teknik sampling, dan uji validitas, alat statisika, dan model analisnya didepan public.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H