Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Episteme Condorcet [1]

18 April 2019   10:37 Diperbarui: 18 April 2019   12:06 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Condorcet menyatakan undang-undang umum yang mengatur masa lalu memerlukan bentuk khusus secara  umum tentang masa depan Condorcet berpendapat  tiga kecenderungan yang ditunjukkan oleh seluruh sejarah masa lalu;  akan menjadi ciri khas masa depan adalah: (1) penghancuran ketidaksetaraan antar negara, (2) penghancuran ketidaksetaraan antar kelas, dan (3) peningkatan individu, kesempurnaan sifat manusia itu sendiri yang tak terbatas  secara intelektual, moral, dan fisik. Kesetaraan yang diwakilinya oleh negara dan individu sebagai kecenderungan bukanlah kesetaraan absolut tetapi kesetaraan kebebasan dan hak. Condorcet menyatakan bangsa dan warga Negara [manusia], adalah sama jika bebas dan semuanya cenderung untuk kesetaraan untuk kebebasan.

Mengenai kesempurnaan tanpa batas, Condorcet tidak menyangkal bahwa kemajuan dikondisikan oleh konstitusi kemanusiaan  oleh karakter lingkungannya. 

Tetapi Condorcet menegaskan bahwa kondisi-kondisi itu sesuai dengan kemajuan tanpa akhir dan   pikiran manusia tidak dapat menetapkan batas yang pasti untuk kemajuan pengetahuan dan kebajikannya sendiri atau kondisi perpanjangan kehidupan tubuh. Condorcet menjelaskan pentingnya melekat pada pendidikan populer, dicari semua kemajuan pasti.

Buku Condorcet pada keengganan intens untuk semua agama,  dan monarki.   Posisi sikap etis Condorcet memberi penekanan pada impuls simpatik dan perasaan sosial dan memiliki pengaruh besar pada filsuf dan sosiolog Prancis Positivisme Auguste Comte. Sementara Condorcet beberapa gagasanya lainnya diterbitkan setelah kematiannya.

Condorcet, manusia era Pencerahan, berusaha memperluas kemampuan logika atau nalar ke bidang urusan sosial. Condorcet menganjurkan kebebasan ekonomi, toleransi beragama, reformasi hukum dan pendidikan, penghilangan perbudakan. Gagasan umum yang masih diingat sampai saat ini adalah ide yang luar biasa untuk zamannya perjuangan  hak yang sama bagi wanita, termasuk hak dipilih. 

Condorcet menolak dugaan universal, bahkan di kalangan pemikir "tercerahkan", bahwa perempuan secara intelektual lebih rendah daripada laki-laki, menganggapnya sebagai alasan tidak masuk akal. Tidak ada alasan yang bisa diterima untuk mengecualikan perempuan dari kehidupan publik serta dari berbagai bentuk pendidikan. Intelektual perempuan dan inferioritas fisik yang seharusnya  disalahgunakan sebagai   tidak relevan bagi sebagian besar pekerjaan umat manusia.

Dalam esainya tahun 1790, berjudul "Sur l'admission des femmes au droits de la cite" {Tentang Penerimaan Perempuan atas Hak Kewarganegaraan}, Condorcet berpendapat  asumsi yang dibagikan secara luas bahwa hak-hak alami laki-laki didasarkan pada kapasitas mereka untuk alasan dan tindakan moral secara logis menyiratkan perempuan memiliki hak yang sama atau tidak memiliki perbedaan apapun.

Condorcet menyatakan hak-hak manusia berasal semata-mata pada  kenyataan bahwa mereka adalah species makluk hidup, yang mampu memperoleh ide-ide moral dan bernalar atas diri mereka sendiri. Karena perempuan memiliki kualitas yang sama, mereka tentu juga memiliki hak yang sama. Condorcet tidak ada anggota ras manusia yang memiliki hak sejati, atau mereka semua memiliki hak yang sama; dan siapa pun yang memberikan suara menentang hak orang lain, apa pun agamanya, warna kulit atau jenis kelaminnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun