Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat MKG [Manunggaling Kawula Gusti]: Hari Minggu Daun Palem

14 April 2019   15:51 Diperbarui: 14 April 2019   16:14 287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[a] ["Daun Palem"] sebagai fenomenal Obyek-obyek menampilkan diri sebagai entitas-entitas dalam bentuk fenomena yang secara langsung dapat diamati indrawi;

[b] ["Daun Palem"] sebagai keteraturan alami yang ada pada realitas;

[c] ["Daun Palem"] sebagai abstraksi, dalam fase ini, hanyalah para ilmuwan yang mampu menangkap dan memahami obyek-obyek yang menampilkan diri dalam tataran abstraksi.

Ke [6] ["Daun Palem"] dimaknai Obyek Materil. ["Daun Palem"] sedangkan Obyek Formal: Bentuk sebagai oasis kehidupan dalam konteks sangkanparan atau saya bisa sebut MKG (Manunggaling Kawula Gusti). Atau wujud trans formasi pernyataan [1.2.3.4.5]

Maka implikasi ke [7] ["Daun Palem"]: Pandangan masyarakat Indonesia Jawa tentang wikan-weruh sebagai dasar kehidupan moral (tepo sliro, rukun, gotong-royong, musyawarah dan mufakat). Inventarisasi gagasan, (a) sangkan paraning dumadi (awal-akhir realits/alam semesta), (b) sangkan paraning manungso (awal-akhir manusia), (c) dumadining manungso (penciptaan manusia), (d) awal berasal dari Tuhan, (e) akhirnya kembali kepada Tuhan, (f) Tuhan ada semesta atau ada mutlak, (g) alam semesta: pengejawantaan Tuhan, (h) alam semesta dan manusia merupakan satu kesatuan.

["Daun Palem"] bermakna ganda sebagai {Ndalem] arati {diri sendiri} atau [Ingsun] :  merupakan symbol metafora perjalanan dan  perhelatan hidup manusia menuju kesempurnaan. Secara khusus, ["Daun Palem"]:  dari bahan, proses waktu pengambilan, pemilihan dan  waktu pembuatannya tanda kehalusan) merupakan penciri moralitas manusia (halus-baik secara moral atau kasar-jelek secara moral). Sistematisasi, Tuhan merupakan awal sekaligus Akhir dari seluruh perjalanan hidup orang Indonesia Jawa. Ia adalah Pencipta dan sekaligus tujuan akhir bagi manusia. Bersatu dengan Tuhan hanya mungkin tercapai dalam persatuan dengan alam semesta. Itu pun hanya dimungkinkan jika sang manusia sudah mengalami penyatuan dalam dirinya.

["Daun Palem"] bermakna ganda sebagai {Ndalem] arti {diri sendiri} atau [Ingsun] :  merupakan symbol metafora perjalanan dan  perhelatan hidup manusia menuju kesempurnaan hanya menjadi mungkin jika manusia menjadi orang yang halus budi, halus tutur kata dan halus rasa sebagaimana disimbolkan dalam dan melalui diri sendiri. Semuanya ini hanya mungkin jika si manusia  ("jiwa") telah memiliki wican (kawicaksanaan) dan weruh (pengetahuan).

Ide sentral : Persatuan mikro kosmos dalam makro kosmos. Maka makna otentik ["Daun Palem"] adalah cara manusia (a) paham masyarakat ("jiwa") tentang hidup merupakan sebuah gerakan dari dan kembali ke dari, (b) mengatakan bahwa hidup merupakan sebuah perjalanan dari dan kembali kepada. Kata dari adalah identik dengan mengatakan hidup manusia  bersifat siklis, (c) jikalau hidup bersifat siklis, (d) alam pandangan masyarakat 'jiwa/ roh' mendapatkan tempat. Persatuan dengan Tuhan terjadi di dunia karena dunia merupakan pengejawantaanNya, (e) ["Daun Palem"] sebagai simbol sangat logis rasional. Selain sangat kuat didasarkan pada hubungan kausal, didasarkan pada kebijaksanaan dan pengertian pengetahuan (wican weruh).

///Prof Apollo Daito//

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun