Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Arloji Paley untuk Menjelaskan Tuhan [1]

5 April 2019   18:29 Diperbarui: 28 April 2019   23:29 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut William Paley, kesimpulan dari pengamatan desain rumit alam semesta ke kesimpulan pembuat alam semesta yang membangun dan mendesain penggunaannya tidak bisa dihindari.

Dua sylogisme adalah arloji adalah hasil pembuat jam, dan kedua adalah universe : pembuat semesta. Maka metafora ini mengandung makna strktural dan funsgional kerumitan arloji menyiratkan pembuat arloji, demikian fungsi dan kerumitan alam semesta menyiratkan keberadaan pembuat arloji.

Kita juga tidak tahu siapa pembuat arloji itu, dan bagimana kemampuan  membuat arloji (" universe") atau   tidak tahu bagaimana pekerjaan itu dilakukan.  Namun demikian jik hanya karena tidak tahu siapa pembuatnya, tidak berarti  idak tahu bahwa itu ada. Pada titik inilah maka antara seorang seniman dan pembuat alam semesta adalah substansial. 

Tidak hanya istilah   analogi, "pembuat alam semesta," di luar batas pengalaman yang mungkin, tetapi banyak  yang terlibat dalam pembuatan arloji misalnya penambang logam dan permata, hingga juru gambar, pengrajin, pekerja, dan distributor hingga proses produsen ke konsumen dapat terjadi atau tampaknya menyarankan banyak hal ikwal terlibat dalam pembuatan alam semesta. 

Atau jika mau dikembangkan penjabarannya pembuat jam memiliki orang tua tetapi pembuat semesta tidak memiliki orang tua atau dua argumentasi yang paradoks.

Lalu ada pertanyaan mendalam lagi pada bagian-bagian arloji ("re universe) tidak bekerja dengan sempurna; apakah merujuk pada perancang tidak jelas atau tidak sempurna. Mengingat bencana alam dan kejahatan non moral di dunia terus ada dan terjadi. Apakah mungkin desain yang tidak sempurna tampaknya menunjukkan bahwa perancang tidak semuanya baik atau semua kuat.

Masalah kejahatan alam semesta menjadi pertimbangan penting dalam setiap kesimpulan terhadap karakteristik pembuat alam semesta. Selain itu, meskipun awalnya kompleksitas arloji dikontraskan dengan kesederhanaan sebuah batu, tidak ada yang dapat membedakan kompleksitas alam semesta.

Secara logika metafora bagian dari arloji ("re the universe") tampaknya tidak memiliki fungsi dan sepertinya tidak akan dirancang tapi toh tetap terjadi. Maka William Paley menyanggah dengan menyatakan "hanya karena   tidak tahu fungsi bagian tidak menyiratkan bahwa bagian tidak memiliki fungsi. Dia percaya desain itu terbukti dari mengamati sisa arloji (re the universe).  

Dua hal bekerja pada  dua arah; dari fakta bahwa sesuatu belum terbukti, tidak ada kesimpulan yang bisa ditarik. Secara implisit  ada disanalogi dalam fungsi gabungan arloji dan alam semesta. Tujuan jam tangan jelas, sedangkan tujuan alam semesta tidak jelas.

Metafora William Paley dikritik bahwa pada Arloji ("re universe") hanya satu bentuk yang memungkinkan dari banyak kombinasi yang memungkinkan dan karenanya merupakan peristiwa kebetulan. 

Sekalipun hal ini dibantah William Paley bahwa Desainnya tidak mungkin merupakan hasil kebetulan. Dan Penemuan dalam sains hanyalah "citra pikiran yang tercermin pada kita dari benda-benda yang tak terhitung jumlahnya ".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun