Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Filsafat Ilmu: Esensi Teori

2 April 2019   09:40 Diperbarui: 2 April 2019   09:44 3326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teori   (hipotesis teruji secara deduksi induksi) alah  satu  definisi  mengenai  teori  ialah  serangkaian  asumsi,  konsep,  konstruk,  definisi  dan  proposisi  untuk  menerangkan  suatu  fenomena  secara  sisitematis  dengan  cara  merumuskan  hubungan  antar  konsep  (Kerlinger). 

Definisi  lain  mengatakan teori  merupakan  pengetahuan  ilmiah  yang  mencakup  penjelasan  mengenai  suatu  faktor  tertentu  dari  satu  disiplin  ilmu.  

Teori  mempunyai  beberapa  karakteristik  sebagai  berikut; (a) harus  konsisten  dengan  teori-teori  sebelumnya  yang memungkinkan  tidak  terjadinya  kontraksi  dalam  teori  keilmuan     secara  keseluruhan, (b) harus  cocok  dengan  fakta-fakta  empiris,  sebab  teori  yang   bagaimanapun  konsistennya  apabila  tidak  didukung  oleh    pengujian  empiris  tidak  dapat  diterima  kebenarannya  secara  ilmiah.

Ada empat cara teori dibangun menurut Melvin Marx : (1) model based theory, berdasarkan teori pertama teori berkembang adanya jaringan konseptual yang kemudian diuji secara empiris. Validitas substansi terletak pada tahap-tahap awal dalam pengujian model, yaitu apakah model bekerja sesuai dengan kebutuhan peneliti, (2) teori deduktif, mengatakan suatu teori dikembangkan melalui proses deduksi. 

Deduksi merupakan bentuk inferensi yang menurunkan sebuah kesimpulan yang didapatkan melalui penggunaan logika pikiran dengan disertai premis-premis sebagai bukti. Teori deduktif (matamatika) merupakan suatu teori yang menekankan pada struktur konseptual dan validitas substansialnya. 

Teori ini juga berfokus pada pembangunan konsep sebelum pengujian empiris, (3) teori induktif,  menekankan pada pendekatan empiris (statistik) untuk mendapatkan generalisasi. 

Penarikan kesimpulan didasarkan pada observasi realitas yang berulang-ulang dan mengembangkan pernyataan-pernyataan yang berfungsi untuk menerangkan serta menjelaskan keberadaan pernyataan-pernyataan tersebut, (4) teori fungsional mengatakan suatu teori dikembangkan melalui interaksi yang berkelanjutan antara proses konseptualisasi dan pengujian empiris yang mengikutinya. 

Perbedaan utama dengan teori deduktif terletak pada proses terjadinya konseptualisasi pada awal pengembangan teori. Pada teori deduktif rancangan hubungan konspetualnya diformulasikan dan pengujian dilakukan pada tahap akhir pengembangan teori.

Metode penelitian pada tatanan epistimologi adalah gabungan  antara  logika  deduktif  dan  induktif  dimana  rasionalisme  dan  empirisme  bersama-sama. 

Hipotesis  adalah  jawaban  sementara  terhadap  permasalahan  yang  sedang  diteliti.  Hipotesis  merupakan  saran  penelitian  ilmiah  karena  hipotesis  adalah  instrumen  kerja  dari  suatu  teori  dan  bersifat  spesifik  yang  siap  diuji  secara  empiris.  

Dalam  merumuskan  hipotesis  pernyataannya harus  merupakan  pencerminan  adanya  hubungan  antara  dua  variabel  atau  lebih. Hipotesis  yang  bersifat  relasional  ataupun  deskriptif  disebut  hipotesis  kerja  (Hk),  sedang  untuk  pengujian  statistik  dibutuhkan  hipotesis  pembanding  hipotesis  kerja  dan  biasanya  merupakan  formulasi  terbalik  dari  hipotesis  kerja.  Hipotesis  semacam  itu  disebut  hipotesis  null  (Ho). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun