Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hipotesis Ilmu

31 Maret 2019   09:32 Diperbarui: 31 Maret 2019   10:20 886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                         "X menyebabkan terjadinya fenomena"

 - pertanyaan penelitian    : "Apakah sama keadaan rel kereta api di datarn tinggi dan di dataran rendah"

- jawaban hipotesis              :"Karena suhu di dataran tinggi tidak sama dengan di dataran rendah maka keadaan rel kereta api di dataran tinggi tidak sama dengan di dataran rendah".

Keterangan kedua menyatakan  "hipotesis" itu dinyatakan dengan "proposisi". Secara umum proposisi itu diartikan sebagai kalimat atau ungkapan/pernyataan (statement) yang terdiri  dua atau lebih "konsep/variabel" (ingat : mempunyai makna/nilai kebenaran fenomena) yang menyatakan hubungan-hubungan (relationship), baik "kausalitas" maupun "komparasi" hakiki dan universal; baik yang belum/dapat maupun telah diverifikasi (diuji) secar empirik. 

Jika belum diverikasi secara empirik disebut "hipotesis". Jika telah teruji secara empirik disebut "fakta"; jalinan fakta menurut kerangka bermakna (meaningfull construct) disebut teori. 

Jadi baik teori maupun fakta dan hipotesis itu dapat dinyatakan dengan proposisi . dengan perkataan lain hipotesis iru dapat dinyatakan sebagai fakta dan teori jika telah teruji secara empirik.

Jika penertian proposisi itu ditelaah lebih dalam, ternyata di dalamnya terkandung beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh suatu proposisi. Hal itu terutama terlihat pada syarat hubungan-hubungan (kausalitas dan atau komparasi) "hakiki dan universal"; selain itu pada konsep-konsep/variabel-variabel yang "bermakna "dan atau "bernilai" sesuai dengan "kebenaran realita". 

Berdasarkan hal inilah mengapa keterangan ketiga terdahulu mensyaratkan proposisi itu harus memiliki : (a) kejelasan bentuk hubungan antar konsep/variabel; (b) ketegasan/keeratan (linkage) makna hubungan dalam proposisi; (c) tingkat nilai informasi (informative value) tinggi.

Persyaratan tersebut berlaku baik bagi hubungan komparatif maupun bagu hubungan kausalitas. Hal ini sebenarnya sudah dibahas bab sebelumnya, dalam hal komponen/anatomi ilmu yang terdiri  konsep, komparasi, dan kausalitas.

GENERATION OF HYPOTHESES, A hypothesis can be defined as logically conjected relationship between two or more variables expressed in the form of a testable statement. Relationship are conjected on the network of associations established in the theoritical framework formulated for the research study. By testing the hypothesis and confirming the conjectered relationship, it is expected that solutions can foud to correct the problem.

Hukum Deduktif: "Segala kejadian yang muncul pada hal-hal yang umum, berlaku pula pada hal-hal yang khusus , asal saja hal-hal khusus itu merupakan bagian dari yang umum". Simpulan deduksi/simpulan rasional/simpulan inference di SEBUT HIPOTESIS. Hipotesis disebut sementara karena bersifat apriori secara rasional karena itu perlu di uji secara empirik dengan  kriteria : (a) Hipotesis dinyatakan dengan kalimat-kalimat pernyataan atau disebut proposisi; (b) hipotesis jawaban sementara yang perlu diuji; (c) suatu proposisi sesuai syarat: kejelasan bentuk hubungan konsep-konsep/variabel; derajat hubungan/proposition linkage; tinggi rendah nilai informasi/informative value dari proposisi. Jika teruji disebut FAKTA, fakta ini lah disebut teori/hipotesis telah teruji

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun